Untuk kali pertama, gerakan litrasi dan taman bacaan di Indonsia meraih penghargaan dari swasta. Syarifudin Yunus, Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor meraih penghargaan “31 Wonderful People” Guardian Indonesia untuk kategori Pegiat Literasi dan Pendiri Taman Bacaan. Bersama 30 orang penerima award lainnya, penghargaan diberikan oleh Naresh Kalani, CEO Guardian Indonesia di Graha Hero Bintaro hari ini (22/09/2021). Wonderful People, apresiasi diberikan kepada 31 orang yang dianggap luar biasa dalam memberi kontribusi nyata kepada masyarakat Indonesia, utamanya di masa pandemi Covid-19.
Selain pegiat literasi dan pendiri taman bacaan, penghargaan “31 Wonderful People” juga diberikan kepada tenaga medis, atlet olimpiade, animal rescue, pegiat ODGJ, aktivis sosial, guru, dan internal Guardian. Khusus bagi gerakan literasi dan taman bacaan, penghargaan ini juga menjadi momentum untuk terus berjuang menegakkan tradisi baca dan budaya literasi masyarakat Indonesia, khususnya di daerah-daerah yang selama ini tidak memiliki akses bacaan.
Berdasarkan pertimbangan panitia, terpilihnya Syarifudin Yunus didasari pada inisiatif dan kontribusinya dalam mendirikan Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Lentera Pustaka di Desa Sukaluyu kaki Gunung Salak Bogor. Untuk membangun aktivitas giat membaca anak-anak dari kalangan tidak mampu sekaligus untuk menekan angka putus sekolah. Atas dedikasinya seminggu sekali mendampingi anak-anak yang membaca dan mengajar ibu-ibu buta aksara, Syarifudin Yunus yang juga dosen di FBS Universitas Indraprasta PGRI Jakarta dengan sepenuh hati mampu mengubah kebiasaan anak-anak kampung mampu membaca 5-8 buku per minggu. Selain angka partisipasi pendidikan yang meningkat di Desa Sukaluyu.
Guardian Indonesia yang berulang tahun ke-31, tahun ini merayakannya dengan memberikan apresiasi kepada 31 orang luar biasa (31 Wonderful People) sebagai wujud dukungan dan apresiasi atas kontribusi nyata yang telah dicurahkan kepada masyarat Indonesia. Apresiasi sebagai “31 Wonderful People” bagi pegiat literasi dan pendiri taman bacaan, kian menegaskan pentingnya gerakan literasi di Indonesia.
Untuk diketahui, Syarifudin Yunus bersama TBM Lentera Pustaka yang didirikannya 4 tahun lalu, kini mengelola berbagai program, seperti: TAman BAcaan (TABA) dengan 160 anak pembaca aktif yang terbiasa membaca 3 kali seminggu, 2) Gerakan BERantas BUta aksaRA (Geberbura) dengan 9 warga belajar, 3) Kelas PRAsekolah (Kepra) dengan 26 anak, 4) YAtim BInaan (Yabi) dengan 16 anak yatim, 5) JOMpo BInaan (Jombi) dengan 8 lansia, 6) Koperasi Lentera dengan 28 anggota, 7) RAjin menaBUng (RABU), 8) DONasi BUKu, 9) LITerasi DIGital, 10) Literasi Budaya melalui angklung, 11) Literasi Finansial, dan 12) TBM ramah Difabel dengan 3 anak.
Dalam sesi talkshow “31 Wonderful People” awarding ceremony, Syarifudin Yunus menegaskan pentingnya membangun tradisi baca anak sebagai penyeimbang aktivitas digital yang kian marak. Di samping perlunya kolaborasi dan kepedulian semua pihak dan korporasi terhadap aktivitas literasi di taman bacaan. Taman bacaan dan gerakan literasi adalah jalan menuju peradaban masyarakat yang berkualitas.
Dan paling penting, kategori pegiat literasi dan pendiri taman bacaan pada “31 Wonderful People” Guardian Indonesia pun menjadi bukti masih ada perusahaan yang peduli kepada taman bacaan dan gerakan literasi di Indonesia yang selama ini terkesan dipinggirkan. Maka pegiat literasi dan taman bacaan di mana pun, tetaplah berkiprah untuk menjadikan masyarakat Indonesia lebih literat. Salam literasi #TamanBacaan #PendiriTamanBacaan #PegiatLiterasi #TBMLenteraPustaka #31WonderfulPeople #GuardianIndonesia