Mengukir Prestasi di Taman Bacaan, Kenapa Tidak?

Setiap orang pasti ingin berprestasi. Karena prestasi adalah suatu kebanggaan. Sebagai bukti kinerja dan adanya kompetensi di suatu bidang. Bukan hanya prestasi belajar di sekolah, akademik atau olahraga. Prestasi pun bisa didapatkan dalam aktivitas sosial seperti di taman bacaan. Dan prestasi tidak harus terjadi akibat lomba atau kompetisi. Karena sejatinya, prestasi lahir dari semangat dan perjuangan. Untuk mewujudkan kehidupan yang lebih baik, baik untuk diri sendiri apalagi untuk orang lain.

 

Kata orang prestasi lahir dari orang-orang hebat. Itu pendapat salah. Karena orang yang berprestasi bukan orang yang tidak pernah melakukan kesalahan. Prestasi pun bukan milik orang-orang yang tidak punya kekurangan. Tapi prestasi adalah sebuah tindakan nyata. Perbuatan ytang berbasis kinerja dan kreativitas yang unggul. Sehingga mencapai sukses dalam setiap ikhtiarnya. Jiwa pantang menyerah dan sepenuh hati dalam bertindak, itulah landasan moral prestasi.

 

Seperti prestasi di taman bacaan. Pegiat literasi dan relawan pun bisa berprestasi. Karena berkiprah dalam menegakkan tradisi baca dan budaya literasi masyarakat. Sebut saja, TBM Lentera Pustaka. Sejak didirikan tahun 2017, taman bacaan di kaki Gunung Salak Bogor ini hanya memliki 14 anak pembaca aktif dan hanya mengelola taman bacaan. Tapi siang sangka, kini TBM Lentera Pustaka telah menjalankan 12 program literasi yang luar biasa dan punya manfaat besar bagi masyarakat, yatiu:

  1. TABA (TAman BAcaan) dengan 160 anak pembaca aktif dari 3 desa (Sukaluyu, Tamansari, Sukajaya) dengan waktu baca 3 kali seminggu, kini setiap anak mampu membaca 5-8 buku per minggu
  2. GEBERBURA (GErakan BERantas BUta aksaRA) yang diikuti 9 warga belajar buta huruf agar terbebas dari belenggu buta aksara dengan jam belajar seminggu 2 kali.
  3. KEPRA (Kelas PRAsekolah) dengan 26 anak usia prasekolah yang belajar calistung 2 kali seminggu
  4. YABI (YAtim BInaan) dengan 14 anak yatim yang disantuni setiap bulan dan 4 diantaranya dibeasiswai untuk tetap sekolah
  5. JOMBI (JOMpo BInaan) dengan 8 jompo usia lanjut yang disantuni setiap bulan
  6. TBM Ramah Difabel dengan 3 anak difabel yang diperlakukan seperti anak-anak pada umumnya
  7. KOPERASI LENTERA dengan 31 ibu-ibu anggota koperasi simpan pinjam agar terhindar dari jeratan rentenir dan utang berbunga tinggi
  8. DonBuk (Donasi Buku), program yang menerima dan menyalurkan buku bacaan dari para donator
  9. RABU (RAjin menaBUng), program yang mengajarkan anak-anak untuk menabung
  10. LITDIG (LITerasi DIGital) untuk mengenalkan cara internet sehat seminggu sekali
  11. LITFIN (LITerasi FINansial), sarana edukasi literasi keuangan kepada anak-anak
  12. LIDAB (LIterasi ADAb) untuk mengajarkan adab ke anak-anak seperti memberi salam, mencium tangan, berkata-kata santun, dan budaya antre.

Dan kini, tidak kurang dari 250 orang menjadi penerima layanan literasi TBM Lentera Pustaka setiap minggunya. Ditambah 23 relawan yang bekerja secara ikhlas atas nama pengabdian dan kemanusiaan.

 

Kinerja dan kompetensi taman bacaan yang ditunjukkan TBM Lentera Pustaka itu pula yang akhirnya berbuah manis. Di tahun 2021 ini, TBM Lentera Pustaka terpilih 1 dari 30 TBM di Indonesia yang menggelar program “Kampung Literasi” yang diinisiasi Direktorat PMPK Kemdikbudristek RI dan Forum TBM. Hal ini menyusul prestasi Pendiri TBM Lentera Pustaka yang meraih penghargaan “31 Wonderful People tahun 2021” kategori pegiat literasi dan pendiri taman bacaan dari Guardian Indonesia (September 2021) dan “Ramadhan Heroes” dari Tonight Show NET TV (Mei 2021), di samping menjadi sosok inspiratif dalam “Spiritual Journey” salah satu BUMN di Indonesia pada Oktober 2021 lalu.

 

Mengukir prestasi di taman bacaan, kenapa tidak?

Beragam prestasi lainnya pun tetap ditorehkan TBM Lentera Pustaka dalam perjuangannya membangun tradisi baca dan budaya literasi masyarakat. Diantaranya: 1) menjadi taman bacaan yang selalu disponsori CSR korporasi setiap tahunnya untuk memenuhi biaya operasional, 2) menjadi taman bacaan yang selalu menulis setiap hari tentang taman bacaan dan gerakan literasi, 3) menjadi taman bacaan yang diminati relawan, hingga mencapai 23 relawan aktif, 4) menjadi taman bacaan yang dilengkapi fasilitas kebun baca, musholla, toilet, dan wifi, dan 5) menjadi taman bacaan yang selalu punya aktivitas setiap hari Minggu dan dikunjungi tamu. Taman bacaan yang berubah menjadi tempat silaturahim, diskusi, dan berbakti sosial. Ibarat “wisata ke taman bacaan”, begitu kira-kira.

 

Maka untuk jadi taman bacaan yang profesonal dan berprestasi, setdaknya ada 3 (tiga) hal yang harus diperhatikan. Taman bacaan harus memastika ketiga hal ini terselenggara dengan baik, yaitu 1) pengelola taman bacana harus punya komitmen dan konsistensi yang sepenuh hati, 2) memastikan tersedia buku bacaan dan kegiatn yang layak, dan 3) mampu mengajak anak-anak sekitar untuk selalu datang dan membaca di taman bacaan.

 

Karena tidak ada prestasi di taman bacan, tanpa ikhtiar baik dan semangat juang tinggi. Salam literasi. #TamanBacaan #PegiatLiterasi #TBMLenteraPustaka #KampungLiterasiSukaluyu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *