Hidup enak itu bukan punya jabatan atau kekayaan. Bukan pula punya pendidikan tinggi. Tapi hidup enak sejatinya bisa menikmati apa yang ada, termasuk sarapan di pinggir jalan. Hidup sederhana dan lebih banyak syukurnya. Asal makan terasa enak tidur pun nyenyak, itulah hakikat hidup enak.
Ada benarnya yang menyebut, janganlah mencari akhlak seseorang di masjid atau saat pakai kopiah. Tapi lihat saat punya rezeki, seperti apa? Lihat saat dimintai tolong, bagaimana? Atau saat jual beli dan berutang kayak apa? Di situlah akan tampak akhlak aslinya.
Sekarang ini ngeri banget. Banyak orang tidak kaya tapi tindak-tanduknya seperti orang kaya. Hobby-nya beda, tongkrongannya sebakul. Terlihat mewah, demi gengsi agar kelihatan wah. Bergaul hanya sebatas kongko-kongko, namun tidak menyentuh esensinya. Akhirnya, semua hanya sebatas ilusi.
Biar tekor asal kesohor. Lebih besar pasak daripada tiang. Begitulah kira-kira sebutan untuk yang berjuang untuk gaya hidup. Semuanya ingin serba keren walau boleh ngutang. Terlihat wah walau dompet kosong. Jujur pada diri sendiri saja susah, apalagi untuk urusan orang lain. Tampak luar jadi beda dengan tampak dalam. Tidak sesuai aslinya, kata sebuah iklan.
Hidup enak itu gampang banget. Tetap sederhana kapan saja dan di mana saja. Selalu bersyukur atas segala yang dimiliki. Dan memakai waktu untuk berbuat baik dan menebar manfaat, termasuk berkiprah di taman bacaan. Bahkan kata orang tua saya, hidup enak itu bila makan terasa enak, tidur nyenyak, dan nggak punya utang yang bikin sesak.
Hidup makin enak, bila nggak membandingkan diri dengan orang lain. Karena semua sudah ada jalannya masing-masing. Apa adanya saja, bukan ada apanya. Yah kalau orang menjauh, kita tidak usah mendekat. kalau orang buang muka, kita tidak usah menyapa. Kalau orang tidak suka, kita tidak usah memaksa. Silaturahmi dan bergaul memang penting, tapi harga diri tetap perlu dijaga. Karena biar gimana pun, harga diri yang paling utama.
Maka raihlah hidup enak, hidup yang lebih banyak syukurnya daripada keluhannya. Agar segalanya lebih rileks dan sederhana. Salam literasi!