Izinkan Kami Membaca Buku Karena …

Iainkan kami membaca buku karena …..

Mungkin tidak sedikit orang yang terpukau dengan masa lalu. Terlalu di masa yang sudah terlewati. Terlalu bangga dan kahum pada masa lalunya sendiri. Ada pula yang menyesali masa lalunya sendiri. Bahkan anehnya, masa lalu dijadikan penentu untuk bertindak hari ini dan esok. Benar-benar terbuai oleh masa lalu. Itulah salah satu tantangan literasi.

 

Kita sering lupa. Masa lalu sudah terjadi dan tidak bisa diubah. Masa lalu hanya bisa dikenang bukan untuk diulang. Tapi esok masih menyisakan banyak harapan. Masa depan masih terbuka lebar untuk dibangun. Tentu dengan optimisme dan pikiran yang positif. Maka ajaran penting hari ini, agar kita tidak terpenjara oleh masa lalu. Jangan terkungkung oleh kesalahan atau kegagalan masa lalu. Karena setiap hari adalah halaman baru dalam buku kehidupan kita.

 

Seperti anak-anak TBM Lentera Pustaka di kaki Gunung Salak Bogor. Selalu optimis memandang dunia dari buku bacaan. Selalu tersenyum saat membaca cerita dan kisah yang tersaji di buku bacaan. Tanpa peduli perut kosong, tanpa peduli tidak punya uang di rumah. Bahkan tidak peduli lagi apapun, selain selalu optimis menatap masa depannya melalui buku-buku bacaan. Maka membacalah untuk menatap masa depan dengan penuh ceria.  Literasi kehidupan memang harus terus bergerak dan melangkah menemukan jalannuya sendiri.

Hari ini, terkadang kita terlalu sering membiarkan pengalaman buruk masa lalu menghalangi langkah menuju masa depan yang lebih baik. Terlalu sering menyesali apa yang sudah terjadi. Terbelenggu dalam penyesalan dan kesalaha. Hingga takut mengambil risiko karena pernah gagal sebelumnya. Seakan kita merasa tidak layak mendapat kebahagiaan karena kesalahan yang pernah kita buat. Lupa, bahwa masa lalu seharusnya menjadi guru, bukan penjara. Masa lalu hanya bisa jadi hikmah, bukan memberhentikan berkah.

 

Seperti halaman buku, mulailah hari ini, untuk memberikan kesempatan untuk memulai yang baru. Mulai membangun optimisme sambil menjauhi pikiran yang negatif. Hindari pula pergaulan yang toxic, yang tidak ada manfaatya. Cukup ambil pelajaran dari masa lalu tapi jangan biarkan masa lalu mendefinisikan siap akita ke depan.

 

Sungguh, setiap matahari terbit adalah simbol harapan baru. Setiap usai malam yang gelap selalu ada pagi yang terang. Saatnya memberi ruang untuk menemukan jatidiri dan versi terbaik dari diri kita, terlepas dari apa yang terjadi kemarin. Karena setiap buku selalu menghadirkan teks-teks indah pada halaman berikutnya.

Maka izinkan kami membaca buku. Salam literasi #TBmLenteraPustaka #TamanBacaan #BacaBukanMaen

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *