Langka Banget, Anak-anak Berdesak-desakan Membaca Buku

Berdesak-desakan membaca buku berarti situasi ketika banyak orang berusaha membaca buku secara bersamaan. Beramai-ramai membaca buku, membaca lembar demi lembar halaman. Sehingga tercipta energi membaca yang dahsyat, sebagai kebiasaan penting untuk akrab dengan buku. Apalagi di tengah gempuran era digtal, berdesak-desakan membaca buku, bisa jadi peristiwa langka.

 

Berdesakan-desakan bukan antre sembako, bukan pula antre tiket konser musik. Berdesak-desakan membaca, sebagai simbol maraknya tradisi membaca dan antusiasme anak-anak yang dekat dengan buku. Berdesakan membaca buku sebagai sinyal kuat “telah lahirnya” minat baca yang besar. Sekalipun akses bacaan dan fasilitas serta ruang membaca terbatas. Pemandangan berdesak0desakan membaca buku inilah yang terjadi di Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Lentera Pustaka di kaki Gunung Salak Bogor. Puluhan bahkan ratusan anak yang terbiasa membaca buku minmal 3 kali seminggu (Rabu-Jumat-Minggu). Anak-anak usia sekolah yang secara alamiah begitu mudahnya melangkahkan kaki ke taman bacaan. (Video: https://www.youtube.com/shorts/zWqDph5H5-U)

 

Fenomena berdesak-desakan membaca buku menunjukkan antusiasme anak-anak atau masyarakat terhadap aktivitas membaca dan gerakan literasi. Mungkin ada ketidak-nyamanan saat membaca. Tapi berdesak-desakan membaca buku patut dilihat dari semantat anak-anak yang membaca di tengah keterbatasan akses bacaan dan gangguan media sosial yang masif.

Berdesak-desakan membaca buku di TBM Lentera Pustaka, jadi bukti sekaligus praktik baik taman bacaan masyarakat. Untuk selalu mensosialisasikan akan pentingnya membaca buku, di samping membuka akses sebesar-besarnya anak-anak untuk dekat dengan buku. Besarnya minat baca anak-anak menjadi sesuatu yang patut diapresiasi di zaman sekarang. Karena dengan membaca buku anak-anak akan dapat menambah wawasan dan pengetahuan, melatih kemampuan berpikir kritis, memacu kreativitas, meningkatkan kemampuan berbahasa dan kosakata, menambah referensi untuk berbagai bidang kehidupan, dan yang penting mampu menjaga kesehatan otak. Hanya buku, yang kini bisa menjadi “teman” untuk menjaga kewarasan berpikir.

 

Yukk, berdesak-desakan membaca buku. Sempatkan membaca buku, agar tidak terlalu banyak bicara terlalu banyak diskusi. Karena taman bacaan dan Gerakan literasi, adanya di bumi bukan di langit. Ayo semarakkan membaca di akar rumput. Salam literasi #TBMLenteraPustaka #TamanBacaan #BacaBukanMaen

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *