Literasi Anak Perempuan, Duhai Buah Hati Farah Elsyarif

Boleh jadi, waktu terbaik seorang ayah adalah saat mampu menulis tentang anak perempuannya. Sebagai wujud cinta dan kasih sayang. Karena tidak ada suara yang lebih merdu daripada cinta seorang ayah kepada anak perempuannya. Melebihi cintanya pada diri sendiri. Apalagi bagi ayah yang semakin menua. Hari-hari bersama anak perempuannya pun akan semakin langka, semakin digilas oleh waktu. Sebelum melepasnya secara penuh.

 

Seperti hari ini, di hari ulang tahun ke-14, Farah Gammathirsty Elsyarif. Sosok inspirator saya yang selalu memberi energi dan motivasi tiada henti. Teriring doa untuk Farah, semoga sehat selalu dan berproses menjadi anak yang sholehah serta selalu dilindungi Allah SWT. Tetaplah sabar dan ikhlas menerima segalanya.  Selalu istiqomah dalam kebaikan dan kebijakan. Jalanilah semuanya dengan sepenuh hati, biarlah mengalah walau bukan berarti kalah. Lalu berpeganglah pada Allah SWT.  Allah dulu, Allah lagi, dan Allah terus. Hingga kamu berhak menggapai anugerah-Nya yang luar biasa.

 

Tulisan ini hanya soal cara. Seorang ayah yang ingin terus menenun jaring cinta kepada si buah hatinya. Farah, gadis remaja yang beranjak dewasa. Anak perempuan bungsu, adik dari dua lelaki dewasa Farid dan Fahmi. Maka di usia 14 tahun ini, izinkan Abi berpesan.

 

Empat belas tahun sudah Farah menjejak di bumi. Tentu, bukanlah anak-anak lagi. Inilah momen untuk bersiap menuju dewasa. Untuk menentukan arah hidupmu ke depan. Maka nikmatilah hidupmu sesuai hati nurani. Eskpresikan jiwa dan pikiranmu. Sambil mengutas senyum indah dari balik wajahmu, Nak. Kamu pun boleh jadi apa saja yang kamu mau. Tapi itu semua tidak boleh lepas dari kewajibanmu sebagai hamba-Nya, hamba Allah SWT.

 

Terlepas dari semua yang menghampirimu, belakangan ini. Ingatlah, Nak. Ada sosok manusia hebat yang selalu ikhlas dalam hidupmu. Ayah dan ibumu. Hormatilah mereka, sayangilah mereka. Tanpa pamrih dan tanpa keculai. Agar mereka bisa jadi taburan amal solehmu. Karena di balik perjalananmu, mereka selalu menengadahkan tangan dan berdoa kepada Allah SWT.  

 

Maka di hari ulang tahunmu. Tancapkanlah niat untuk selalu berbuat yang terbaik untuk masa depanmu. Untuk dirimu kelak Nak. Lakukan apa saja yang menurutmu baik. Asal dasarnya karena kebaikan dan kebijakan. Karena baik tidak cukup tanpa bijak.

 

Anyamlah ikhtiar dan doa-doamu pada setiap sujud kepada Allah SWT. Senangkan selalu Allah SWT maka kamu pasti disenangkan Allah. Agar Allah SWT pun menyayangi, mencukupi, melindungi dan meridhoi hidupmu. Jangan berharap banyak dari manusia. Karena mereka akan mati dan tunduk pada Allah. Maka niatkan semuanya karena Allah.  Agar masalah tidak membuatmu lemah. Agar semua usahamu berbuah indah. Agar setiap lelahmu menjadi berkah. Dan agar semua yang kamu lakukan bernilai pahala di sisi Allah.

 

Nak, bila sudah ikhtiar dan doa. Maka bersiaplah untuk menerima anugerah-Nya. Jadi tidak usah risau dengan perjalanan hidupmu.  Manusia itu hanya merancang. Tapi Allah SWT sebaik-baiknya perancang. Karena apa yang Allah tentukan itulah jalan terbaik untuk hamba-Nya.

 

Maka Abi berpesan di hari ulang tahun Farah ke-14. Apapun yang terjadi kemarin, bahkan esok. Jangan pernah memandang rendah dirimu sendiri. Jangan pernah terobsesi penampilan fisik. Jangan pernah tergoda gaya hidup. Jangan pernah terbuai oleh nafsu dunia. Dan jangan pernah jauh dari Allah SWT karena kamu adalah hamba-Nya

 

Empat belas tahun sudah usiamu, Nak. Abi ingin membiarkan kamu. Di malam hari melampaui mimpi, membiarkan pagi melewati pelangi. Asal kita tetap cinta dan bahagia bersama. Tetaplah jadi dirimu sendiri tidak usah menjadi diri orang lain

 

SELAMAT ULANG TAHUN, Farah Gammathirsty Elsyarif. Semoga sehat dan berkah selalu.Tetaplah tersenyum dan menginspirasi Abi. Hingga terkuak, cinta terbesar seorang ayah ada pada sosok anak perempuannya. I love you dan Abi akan selalu di sampingmu, Nak. @13 Agustus 2021

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *