Hati-hati dengan Uangmu …
Banyak orang bilang, kondisi ekonomi saat ini tidak sedang baik-baik saja. Tapi kok tidak sedikit orang yang tetap mempertontonkan gaya hidup dan bersikap konsumtif. Tidak mau hidup sederhana, apalagi menyiapkan masa depan seperti pensiun. Alih-alih diminta lebih bijak dalam mengelola uang, justru tidak sedikit yang ceroboh hingga terperosok ke masalah keuangan.
Hati-hati dengan uangmu. Karena uang itu mudah hilang kalau kita tidak hati-hati. Dalam kondisi biasa saja, uang gampang ludes. Apalagi di tengah kondisi ekonomi yang kurang oke ditambah gaya hidup yang mahal. Bisa terjerembab ke jurang masalah ekonomi atau ketidak-berdayaan akibat tidak hati-hati terhadap uang.
Banyak yang terlibat pinjol (pinjaman online), tidak sedikit yang bergelut dengan judol (judi online) hingga berbuat kriminal atau merampas uang orang lain. Hati-hati dengan uang. Bila perlu stop bikin utang. Bahkan bila punya utang sebisa mungkin ikhtiar untuk dilunasi. Fokuslah pada pekerjaan atau usaha yang ada. Tekuni dan kelola dengan optimal bisa menang menjadi sumber nafkah atau ekonomi kita, jangan gegabah soal uang.
Bila lagi pegang uang pun, jangan sembarang meminjamkan uang. Sekalipun dengan alasan menolong, lebih baik jaga dulu ketahanan keuangan kita untuk ke depan. Daripada jadi masalah di belakang, lebih baik jangan pinjamkan uang. Bukan karena pelit tapi untuk antisipasi ke depan. Hati-hati juga pada telepon atau penawaran atas nama investasi. Hati-hati, lagi banyak skimming (kejahatan pencurian keuangan) melalui kartu (debit/kredit), mesin ATM atau EDC. Akhirnya, uang buat hidup kita malah terkuras habis oleh penjahat.
Terlebih lagi, jangan main trading sembarangan bila tidak punya ilmunya. Crypto, forex, atau saham jangka pendek hanya bikin banyak orang bangkrut. Saham yang sifatnya investasi jangka panjang harus ada ilmunya apalagi jangka pendek. Setahu saya, apapun kalau cuma modal nekat tanpa ilmu pasti rugi.
Jadi, hati-hati dengan uang. Mendingan fokus untuk kebutuhan hidup dan sekolah anak. Jangan terjebak pakai uang untuk yang sia-sia apalagi tidak ada manfaatnya. Fakta membuktikan, uang itu gampang dihabiskan tanpa rencana. Tapi sesudahnya bikin kita kesulitan memenuhi kebutuhan penting di masa depan seperti pendidikan, kesehatan, atau pensiun.
Belum lagi godaan konsumtif. Gampang belanja online, tawaran diskon, promo, atau gaya hidup yang bikin kita mudah tergoda menghabiskan uang untuk hal yang sebenarnya tidak penting. Hingga lupa, ada kejadian yang tidak terduga seperti sakit, kehilangan pekerjaan, atau keadaan darurat yang bisa terjadi kapan saja.
Ingat, berapapun uang kita nilainya bisa menyusut. Inflasi membuat harga barang naik, nilai uang jadi berkurang. Maka uang yang tidak diatur dengan baik bisa cepat habis sebelum cukup memenuhi kebutuhan.
Memang sih, uang-uang kita terserah mau dipakai untuk apa. Tapi lebih baik hemat atau menabung bila mau keadaan lebih baik. Faktanya, 9 dari 10 pekerja di Indonesia itu tidak siap berhenti bekerja atau di-PHK. Bahkan 1 dari 2 pensiunan hanya mengandalkan uang transferan dari anaknya di hari tua. Kenapa? Karena tidak hati-hati mengelola uang hingga uangnya tidak ada lagi di kemudian hari.
Hati-hati dengan uangmu, dengan uang kita. Jangan terbuai gaya hidup, lebih baik sederhana saja tapi tenang dan nyaman. Faktanya, bertahan dengan keuangan yang stabil lebih penting daripada terlihat kaya. Kendalikan gaya hidup, tidak perlu kesohor bila akhirnya tekor. Jangan boros, lebih baik menabung untuk hari esok dan hari tua. Kalau bukan kita, mau siapa lagi?