Jangan Andalkan Masa Pensiun pada Anak atau Keberuntungan, Kenapa?

Oplus_131072

Jangan titipkan masa pensiun atau hari tua pada anak-anak, bahkan pada keberuntungan. Sebab anak tidak semuanya mampu membiayai orang tuanya. Sebab keberuntungan tidak dimiliki semua orang. Hanya orang khusus yang hari tuanya bisa dibiayai anaknya. Hanya orang spesial yang masa pensiunnya bisa beruntung. Karena faktanya di Indonesia hari ini, 1 dari 2 pensiunan mengandalkan transferan setiap bulan dari anaknya untuk biaya hidup. Apa mau kita seperti itu?

 

Jangan titipkan masa pensiun pada anak atau keberuntungan. Kalimat itu terkesan sederhana. Tapi maknanya sangat dalam, sebagai pengingat orang-orang yang bekerja akan pentingnya mempersiapkan kemandirian finansial di hari tau.

 

Karena dalam hidup, tidak semua anak punya kondisi ekonomi yang mampu meng-cover orang tuanya. Bahkan keberuntungan orang per orang pun sama sekali tidak bisa direncanakan. Mau seperti apa kita di masa pensiun? Tidak ada yang tahu bila tidak dipersiapkan sejak dini.

 

Anak mampu biayai orang tuanya, bisa iya bisa tidak. Berharap keberuntungan di hari tua, bisa ada bisa tidak. Sementara masa pensiun, cepat atau lambat pasti tiba. Semua orang kerja pasti akan pensiun. Karenanya, masa pensiun sejatinya tidak boleh bergantung pada sesuatu yang tidak pasti. Hari tua tidak bisa bergantung pada anak atau nasib semata. Itu point-nya.

 

Banyak orang kerja dan punya anak sering berkata, “Nanti saat pensiun, anak saya pasti bisa bantu”. Atau bilang “Rezeki di hari tua sih udah ada jalannya”. Iya benar banget dan sulit dibantah. Tapi faktanya gimana banyak orang di hari tua, di masa pensiun? Coba deh cek di teman dekat atau tetangga yang sudah pensiun, seperti apa?

 

Jadi pertanyaannya, kepada siapa kita titipkan masa pensiun kita sendiri? Kepada anak, kepada keberuntungan di hari tua, atau pada diri sendiri. Masa pensiun seharusnya bukan spekulasi. Tapi komitmen tentang cara mempersiapkan kelanjutan hidup di hari tua, saat tidak bekerja lagi. Sudah siapkan pensiun atau belum? Biar bagaimana pun, perencanaan masa pensiun yang matang harus dilakukan, apapun keadaannya.

 

Justru karena kita ingin hidup dengan tenang di masa pensiun, ingin tetap punya standar hidup yang terjaga di hari tua maka dana pensiun jadi diperlukan. Agar jika suatu hari kita tidak ada, maka kehidupan keluarga dan pendidikan anak tetap berjalan sebagaimana mestinya. Tetap mampu berdiri di atas kondisi keuangan yang kita miliki.

 

Bila disadari, di situlah dana pensiun khususnya DPLK (Dana Pensiun Lembaga Keuangan) mengambil peran. Bukan sebagai produk, tapi sebagai “janji” di hari tua untuk orang-orang tercinta. Karena dengan adanya pensiun, ada kepastian dana untuk hari tua, ada kesinambungan penghasilan, dan ada kemandirian secara finansial yang tidak tergantung keadaan orang lain.

 

Mempersiapkan masa pensiun, pada akhirnya bukan soal memilih dana pensiun. Tapi soal memilih, ingin bergantung pada anak di hari tua atau berharap pada keberuntungan di masa pensiun. Atau memang mau menyiapkan kepastian dana untuk masa pensiun, saat kita tidak berkerja lagi. #YukSiapkanPensiun #EdukasiDPLK #DPLKSAM

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *