Buka cabang, seringkali diidentikkan dengan bisnis. Saat bisnisnya laku maka buka cabang baru. Untuk mengejar keuntungan atau profit. Makin banyak pelanggan, makin banyak uang yang diperoleh. Begitulah yang dipahami kebanyakan orang tentang “buka cabang”.
Kali ini, aneh. Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Lentera Pustaka di Desa Sukaluyu Kec. Tamansari Kab. Bogor justru bersiap “buka cabang ke-1” di RW 12 Kel. Balungbangjaya Dramaga Kec. Bogor Barat Kota Bogor. Sebagai bagian ikhtiar untuk memperluas tradisi baca dan budaya literasi anak-anak dan masyarakat di wilayah tersebut. Dengan luas area 2,7 × 8,1 meter dan di atas bangunan wakaf milik warga akan dijadikan “taman bacaan” sebagai sentra pemberdayaan masyarakat. Ditargetkan audiens 50 anak pembaca aktif usia sekolah di daerah ini yang selama ini hanya memiliki aktivitas keseharian main, gawai, dan tiktok selain sekolah. Bahkan saat mendengar rencana dioperasikan taman bacaan pun mereka sangat antusias. Penandatangan kerja sama antara TBM Lentera Pustaka dan BEM KM IPB dilakukan hari ini, 4 September 2021 di TBM Lentera Pustaka Sukaluyu.
Inisiasi pembukaan cabang ke-1 TBM Lentera Pustaka ini bekerja sama dengan BEM KM IPB melalui kegiatan SERUNI (Semarak Bumi Tani 2021) dan akan bertindak sebagai Koordinator peneglola, Akram (Mhs. IPB). Nantinya, TBM Lentera Pustaka Dramag ini akan menjalankan model “TBM Edutainment” sebagai basis pengelolaan taman bacaan. Yaitu menerapkan 1) salam literasi, 2) doa literasi, 3) senam literasi, 4) nyanyi literasi, 5) laboratorium baca, 6) membaca bersuara, dan 7) event bulanan. Aktivitas harian di TBM Lentera Pustaka Dramaga akan dikelola BEM KM IPB dengan melibatkan “mitra relawan” seperti 1) Karang Taruna Kel. Balungbang Jaya, 2) Bentang Asa Foundation, dan 3) IPB Mengajar.
Seperti diketahui, TBM Lentera Pustaka di Desa Sukaluyu saat ini tercatat sebagai taman bacaan satu-satunya yang resmi dan memiliki izin operasional dari Bupati Bogor cc. Camat Tamansari. Sebagai cabang ke-1, TBM Lentera Pustaka Dramaga akan difasilitasi berupa 1) plang nama taman bacaan sebagai merek taman bacaan, 2) pembuatan rak buku bacaan, dan 3) penyediaan koleksi buku bacaan. Di samping, setiap bulan akan dilakukan monitoring program sesuai dengan “Kurikulum TBM Edutainment” yang sudah ada sekaligus menggelar event bulanan,
Sejak berdiri tahun 2017, TBM Lentera Pustaka di Sukaluyu tadinya hanya punya 14 anak dengan 600 buku. Hingga akhir tahun 2020 pun bertambah jadi 60 anak pembaca aktif. Tapi kini di September 2021, TBM Lentera Pustaka memiliki lebih dari 16o anak pembaca aktif yang membaca buku seminggu 3 kali dan berasal dari 3 desa (Sukaluyu, Tamansari, Sukajaya). Bahkan kini, TBM Lentera Pustaka pun menjalankan program lainnya seperti: 1) GEBERBURA (GErakan BERantas BUta aksaRA) yang diikuti 9 warga belajar buta huruf, 2) KEPRA (Kelas PRAsekolah) yang diikuti 25 anak usia PAUD, 3) YABI (YAtim BInaan) dengan 16 anak yatim, 4) JOMBI (JOMpo BInaan) dengan 8 jompo, 5) TBM Ramah Difabel dengan 3 anak difabel, 6) KOPERASI LENTERA dengan 26 ibu-ibu sebagai koperasi simpan pinjam untuk mengatasi soal rentenir dan utang berbunga tingg, 7) DonBuk (Donasi Buku) untuk menerima dan menyalurkan buku bacaan, 8) RABU (RAjin menaBUng) semua anak punya celengan, 9) LITDIG (LITerasi DIGital) seminggu sekali setiap anak, dan 10) LITFIN (LITerasi FINansial) setiap bulan sekali dari mitra CSR korporasi. Saat ini pun TBM Lentera Pustaka terpilih 1 dari 30 TBM di Indonesia yang akan menggelar program “Kampung Literasi 2021” dari Direktorat PMPK Kemdikbud RI dan Forum TBM. TBM Lentera Pustaka pun kini berada di bawah naungan Yayasan Lentera Pustaka Indonesia yang memiliki No. Rekening dan NPWP atas nama Lentera Pustaka.
Dengan ekspansi cabang ke-1 ini, TBM Lentera Pustaka menegaskan komitmennya untuk menebarkan virus giat membaca di kalangan anak-anak dengan basis inklusi sosial. Karena itu taman bacaan harus berani ber-kolaborasi dengan siapa pun. Kolaborasi itulah spirit taman bacaan yang harus diperkuat di mana pun. Karena kolaborasi, membuat taman bacaan jadi lebih baik. Tapi kompetisi hanya membuat taman bacaan lebih cepat walau belum tentu baik.
Dulu, buka cabang hanya dikenal di dunia bisnis. Kini, buka cabang pun bisa terjadi di taman bacaan yang sifatnya sosial. Semua itu dilakukan sebagai “legacy” untuk umat. Demi tegaknya tradisi baca dan budaya literasi masyarakat. Salam literasi. #TBMLenteraPustaka #TamanBacaan #BacaBukanMaen