Berdiri itu tanda sehat. Karena berdiri pula, siapa pun dapat melakukan apapun. Kenapa Anda berdiri hari ini? Tentu, selain atas izin dan kekuasaan Allah SWT, siapapun yang mampu berdiri hari ini pasti karena bantuan orang lain. Ada peran dan kontribusi orang lain sekecil apapun. Karena di dunia ini, tidak ada yang bisa berdiri sendiri tanpa bantuan orang lain. Itulah yang disebut kebaikan. Saat Anda baik, maka orang lain pun baik.
Tapi esok, saat Anda terjatuh hingga tidak mampu berdiri, bagaimana?
Jawabnya pun begitu. Hanya atas kekuasaan Allah SWT yang Maha Pengampun lagi Pemurah pula Anda bisa berdiri kembali. Dari sakit bisa jadi sembuh. Dari susah menjadi mudah, Dari jauh menjadi dekat. Semua karena Allah SWT yang masih baik kepada hamba-Nya.
Lalu di mana orang lain saat Anda tidak mampu berdiri?
Orang lain itu tergantung sikap Anda saat berdiri. Bila Anda gemar membantu orang lain agar mampu berdiri maka orang lain pun akan membantu Anda. Tapi sebailknya bila Anda justru senang menjatuhkan apalagi menginjak-injak orang lain saat Anda berdiri, orang lain pun akan begitu. Hukum timbal balik pasti terjadi. Bukan karma. Tapi tindakan apapun yang Anda lakukan pasti akan kembali kepada Anda sendiri. Maka patut direnungkan, seperti apa Anda saat berdiri?
Jika Anda melihat orang lain, sekalipun di masa sulit seperti sekarang, masih mampu berdiri tegak. Bahkan begitu tangguh, kuat, dan mandiri. Tidak perlu kagum apalagi iri. Itu pasti terjadi. Karena orang lain itu sudi dan mau membantu orang lain lagi untuk mampu berdiri saat terjatuh. Maka tanyakanlah, seberapa banyak orang yang sudah diajak berdiri?
Spirit itu pula yang jadi alasan pegiat literasi di taman bacaan. Saat anak-anak tidak punya akses bacaan, maka disediakan taman bacaan untuk tempat mereka membaca. Saat ibu-ibu buta huruf masih ada di zaman digitak, lalu diajari agar terbebas dari buta huruf. Saat satu daerah “dijajah” rentenir, lalu dibentuk koperasi simpan pinjam agar lebih berdaya secara ekonomi dan tidak terlibat utang berbunga tinggi. Perilaku itu yang terjadi di Taman Bacaan Lentera Pustaka di kaki Gunung Salak Bogor. Taman bacaan yang membantu banyak orang untuk berdiri sekalipun dalam kondisi sulit dan tidak diperhatikan.
Maka jangan menunggu! Mumpun masih bisa berdiri. Bantulah orang lain untuk mampu berdiri. Sesuai kemampuan dan kebiasaan kita. Tetaplah berbuat baik kepada orang lain. Kapan pun dan di mana pun. Karena tidak ada waktu yang tepat untuk memulai. Selain dari diri sendiri dan memulainya. Karena kebaikan pun kadang muncul dalam perjalanan. Bukan saat Anda terjatuh dan tidak mampu berdiri.
Bila hidup itu sementara. Maka ajaklah orang untuk mampu berdiri tegak, dalam keadaa apapun. Berikanlah apa yang Anda bisa pada dunia. Maka kebaikan itu akan datang melebihi dari yang Anda korbankan. Dan saat Anda berdiri dalam kebaikan, hati-hatilah, Karena selalu saja, ada orang lain yang tetap ingin menjatuhkan Anda.
Seperti pepatah, saat “tangan kanan” memberi, maka pasti “tangan kiri” pun kepo. Maka berdirilah untuk mengajak orang lain berdiri. Jadilah orang yang literat. #TamanBacaan #PegiatLiterasi #TBMLenteraPustaka