Penelitian di Taman Bacaan Harus Digalakkan, Sarjana TBM Kenapa Nggak?

Suka tidak suka, penelitian tentang gerakan literasi dan aktivitas taman bacaan di Indonesia memang harus terus digalakkan. Agar model tata kelola dan praktik baik yang diterapkan berbasis ilmiah. Ada basis data dan fakta yang mampu dielaborasi menjadi landasan pengembangan gerakan literasi dan taman bacaan.

 

Berangkat dari semangat itulah, Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Lentera Pustaka di kaki Gunung Salak menerima Akbar, seoarang  mahasiswa STAI Al Hidayah Bogor yang telah selesai meneliti aktivitas Gerakan BERantas BUta aksaRA 9GEBERBURA) TBM Lentera Pustaka untuk penulisan skripsi. Dengan judul skripsi “Strategi Pengelola TBM Lentera Pustaka Dalam Memberantas Buta Aksara Pada Masyarakat Desa Sukaluyu Kec. Tamansari Kab. Bogor”. Tidak kurang dari 2 bulan, Akbar bolak-balik ke TBM Lentera Pustaka untuk wawancara dan mengambil data penelitian. Hingga akhirnya rampung dan memberikan contoh skripsi yang ditulisnya ke TBM Lentera Pustaka.

 

Dalam catatan TBM Lentera Pustaka, Akbar adalah mahasiswa ke-6 yang menyusun skripsi dengan objek penelitian di TBM Lentera Pustaka. Meneliti di taman bacaan. Bahkan saat ini, masih ada 2 mahasiswa lagi yang sedang meneliti di TBM Lentera Pustaka. Penelitian apapun di taman bacaan, bukan hanya sekadar untuk menjadi sarjana. Tapi juga dapat memberikan masukan kepada taman bacaan. Tapi seklaigus menjadi evaluasi terhadap tata kelola dan praktik baik yang dilakukan pengelola taman bacaan.

 

Jadi sangat penting, menggalakan aktivitas penelitian di taman bacaan masyarakat. Apapun bentuknya, karena penelitian memiliki ruang logis atau rasional  untuk menyajikan fakta dan data otentik aktivitas di taman bacaan. Selain bersifat ilmiah, penelitian di taman bacaan pun mampu menyajikan realitas yang terjadi di taman bacaan secara empiris. Karena itu, peneliti pun akan bertindak objektif, netral dan tidak memihak dalam megungkap kebenaran ilmiah di taman bacaan.

Tentu saja, makin banyak penelitian di taman bacaan makin memberi dampak yang positif. Bukan hanya manfaat teoretis yang diperoleh tapi juga manfaat praktis untuk memahami realitas dan memcari solusi atas masalah yang dihadapi taman bacaan. Berkat penelitian di taman bacaan, ada ruang terbuka untuk melibatkan kaum muda dan akademi untuk lebih peduli kepada taman bacaan, tentu dengan caranya masing-masing.

 

Tanpa terkecuali, penelitian atau riset yang dilakukan di taman bacaan pada akhirnya akan memberikan kontribusi terhadap pengembangan tata kelola dan praktik baik di taman bacaan. Di samping menjadi “temuan baru” yang dapat memperkaya aktivitas taman bacaan itu sendiri.

 

Taman bacaan adalah realitas sosial. Selain ada peluang, ada pula masalah. Maka melalui penelitian, ada yang bisa dicermati dari gejala sosial, kultur sosial, serat data-fakat tentang gerakan literasi dan aktivitas taman bacaan. Untuk tradisi baca dan budaya literasi masyarakat yang lebih baik ke depan.

 

Selamat untuk mahasiswa yang berani memeliti di taman bacaan. Lanjutkan terus perjuangan dan kiprah ilmiah Anda. Meneliti di taman bacaan, kenapa nggak? Salam literasi #TamanBacaan #TBMLenteraPustaka #BacaBukanMaen

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *