Menjadi relawan di taman bacaan memang tidak mudah. Sulitnya menghimpun relawan bisa jadi momok sebagian besar taman bacaan di Indonesia. Tapi harus diakui, relawan atau volunteer punya peran penting mengantarkan anak-anak Indonesia meraih mimpi-mimpinya. Relawan, dialah orang yang menggerakkan hati dan potensinya untuk membantu dan melayani orang lain secara sukarela.
Bayu Gautama (Pendiri Sekolah Relawan) pun memaparkan pentingnya semangat kerelawanan di kalangan pegiat literasi TBM se-Jawa Barat dalam Kemah Literasi 2022 yang digelar Forum TBM Jawa Barat, 2-4 September 2022 di Kiarapayung Camp Jatinangor Sumedang.
Apalagi relawan TBM bekerja bukan atas dasar uang atau finansial. Namun tergerak hatinya untuk membantu orang lain. Maka spirit relawan TBM yang harus dijaga adalah tetap memiliki semangat untuk membantu orang lain menjadi lebih baik dalam kehidupannya.
“Relawan itu bekerja karena ruang, bukan uang. Maka libatkan hati dan harus tetap profesional. Karena khoirunnaas anfa uhum linnaas. Sebaik-baik manusia itu yang paling bermanfaat untuk orang lain” ujar Bayu Gautama.
Karena itu, ada 5 (lima) modal utama merawat semangat kerelawanan di TBM yaitu:
1. Sensitivitas, harus peka terhadap keadaan lingkungan sekitarnya.
2. Empaty, mampu merasakan yang orang lain alami.
3 Ability, punya kemampuan untuk membantu.
4. Wilingness, ada kemauan dan kesepenuh-hatian.
5. Network, punya jaringan untuk berkolaborasi.
Menjadi relawan memang bukan pekerjaan mudah. Tidak banyak pula orang yang mau dan bersedia jadi relawan untuk kegiatan sosial seperti di taman bacaan masyarakat. Maka suka tidak suka, tiap relawan harus berjuang menjadi figur yang 1) multitalenta dan 2) multitasking. Relawan harus ikhtiar untuk memiliki banyak bakat dan punya trik banyak dalam menuntaskan persoalan dalam waktu singkat dengan kreatif. Agar fokus pada solusi bukan masalah.
Untuk memperkuat wawasan, Kemah Literasi 2022 pun menampilkan Prof. Davidescu Cristiana Victoria (Direktur Pasca Sarjana UNLA) yang membahas “Budaya Sunda dalam Persfektif Orang Asing”
Sungguh, menjadi relawan atau pegiat literasi di TBM tentu bukan karena kaya atau sukse. Tapi karena kita peduli dan mampu merasakan kesusahan yang dialami orang lain. Seperti susah ya anak-anak yang mau membaca tapi tidak ada akses buku bacaan. Anak-anak yang mau sekolah tapi tidak punya biasa. Atas spirit itulah relawan berbuat untuk masyarakat.
Dan yang terpenting, seorang relawan harus tetap menggunakan cara-cara baik dalam berbuat baik untuk orang lain. Hingga si relawan paham, berapa indahnya membantu orang lain. Salam literasi #KemahLiterasi2022 #ForumTBMJawaBarat #TBMLenteraPustaka