Kuliah Literasi S-2 PBI FBS UNJ, TBM Lentera Pustaka Berbagi Aksi Nyata Tegakkan Gerakan Literasi

Bertajuk “Membangun Gerakan Literasi sebagai Ikhtiar Merdeka Belajar”, Prodi S-2 Pendidikan Bahasa Indonesia FBS UNJ menggelar kuliah literasi dengan menghadirkan narasumber Syarifudin Yunus, Pendiri TBM Lentera Pustaka dan Dosen Unindra. Dibuka oleh Dr. Liliana Muliastuti, M.Pd., dosen pengampu literasi sekaligus Dekan FBS UNJ menegaskan pentingnya mahasiswa mendapat pencerahan praktik baik literasi yang ada di masayarakat, khususnya yang dijalankan oleh Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Lentera Pustaka di Kaki Gunung Salak Bogor. Ikut hadir dalam kuliah ini Dr. Miftahul Khaira (Koorprodi S-2 PBI FBS UNJ), Dr. Sintowati, Dr. Siti Ansoriyah, dan 34 mahasiswa S-2 PBI FBS UNJ.

 

“Setelah berdiskudi di dalam kelas tentang literasi, maka saatnya kini kami mengajak mahasiswa S-2 untuk mendapat pencerahan secara langsung dari pegiat literasi. Bagaimana jatuh bangun dalam menegakkan literasi di masyarakat” ujar Dr. Liliana Muliastuti, M.Pd. dalam sambutan pembukanya.

 

Dalam pemaparannya, Syarifudin Yunus, menjelaskan spirit yang harus diperkuat dalam gerakan literasi di Indonesia. Yaitu komitmen untuk membumikan gerakan literasi dan kegemaran membaca di masyarakat, di kampung-kampung. Sebagai ikhtiar untuk menyeimbangkan aktivitas bermain gawai yang kian menyita waktu. Karena itu, mahasiswa S-2 Pendidikan Bahasa Indonesia punya peran penting untuk ikut aktif dalam menebar virus literasi secara nyata ke masyarakat. Caranya, menjadikan disiplin ilmu Bahasa Indonesia sebagai “kendaraan literasi” untuk meningkatkan kualitas dumber daya manusia melalui bacaan dan kegiatan literasi. Karena sejatinya, selain kemampuan dalam berbahasa, literasi pun cerminan dari kemampuan memahami realitas yang ada di masyarakat. Apapun bentuknya.

 

Untuk, persepsi literasi dan taman bacaan yang dianggap sebelah mata harus bisa diubah menjadi hal yang fundamental dalam tatanan masyarakat. Literasi dan taman bacaan sekalipun bersifat pendidikan nonformal (pendidikan masyarakat) harus diperjuangkan setara dengan pendidikan formal. Minat baca rendah bukanlah persoalan utama, melainkan ketersediaan akses bacaan di masyarakat yang masih minin. Karena itu, literasi harus dilihat sebagai gerakan bukan hanya pengamatan. Agar terwujud tujuan besar literasi, yaitu menjadi “social empowerment” bukan lagi “self empowerment”.

 

Tidak ada teori paling benar dalam literasi, selain praktik baik yang nyata dalam menegakkan literasi dan kegemaran membaca di masyarakat. Karena itu, literasi harus dijadikan kegiatan yang asyik dan menyenangkan. Lebih kreatif dan inovatif agar mampu mengundang daya tarik masyarakat. Membangun gerakan literasi yang berkelanjutan itulah yang kisahnya diceritakan dalam kuliah literasi Prodi S-2 Pendidikan Bahasa Indonesia FBS UNJ. Tentang praktik baik dalam membudayakan literasi di masyarakat, khususnya anak-anak usia sekolah.

 

Patut diketahui, sejak berdiri tahun 2017 lalu, TBM Lentera Pustaka saat ini menjalankan 14 program literasi  yang terdiri dari: 1) TABA (TAman BAcaan) dengan 130 anak pembaca aktif dari 3 desa (Sukaluyu, Tamansari, Sukajaya), 2) GEBERBURA (GErakan BERantas BUta aksaRA) dengan 9 warga belajar, 3) KEPRA (Kelas PRAsekolah) dengan 26 anak usia prasekolah, 4) YABI (YAtim BInaan) dengan 14 anak yatim yang disantuni dan 4 diantaranya dibeasiswai, 5) JOMBI (JOMpo BInaan) dengan 8 jompo usia lanjut, 6) TBM Ramah Difabel dengan 2 anak difabel, 7) KOPERASI LENTERA dengan 31 kaum ibu agar terhindar dari jeratan rentenir dan utang berbunga tinggi, 8) DonBuk (Donasi Buku), 9) RABU (RAjin menaBUng), 10) LITDIG (LITerasi DIGital) untuk mengenalkan cara internet sehat, 11) LITFIN (LITerasi FINansial), 12) LIDAB (LIterasi ADAb), 13) MOBAKE (MOtor BAca KEliling), dan 14) Rooftop Baca. Dengan koleksi lebih dari 10.000 buku serta didukung 5 wali baca dan 18 relawan, TBM Lentera Pustaka dikenal taman bacaan paling komprehensif dan kreatif. Tidak kurang dari 250 orang pengguna layanan TBM Lentera Pustaka setiap minggunya.

 

Harapannya ke depan, mahasiswa S-2 PBI FSB UNJ pun bisa menjadi pelaku literasi secara konkret di masyarakat. Untuk mewujudkan manusia Indonesia yang literat. Untuk mengubah niat baik jadi aksi nyata. Salam literasi #KuliahLiterasi #PendidikanBahasaIndonesia #TBMLenteraPustaka #TamanBacaan #BacaBukanMaen

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *