Cinta di Taman Bacaan, Mengingatkan Waktu Pulangmu

Cinta itu bisa terjadi di mana saja. Apalagi pada lawan jenis. Karena cinta dianggap mampu menjadi sumber kekuatan. Maka ada yang berpikir, tidak bisa hidup tanpa cinta. Tapi sayangnya, cinta juga bisa membuat luka. Di saat siapapun, merasa menjadi orang yang paling tersakiti di dunia. Karena cinta yang tidak sewajarnya. Cinta yang over dosis.

 

Lain halnya dengan cinta di taman bacaan. Cinta yang dipertemukan melalui buku-buku bacaan. Cinta anak kepada orang tua yang kian menguat. Cinta kepada sang pencipta yang kian membuncah. Hingga cinta pada kebaikan yang selalu ditebarkan. Tanpa kenal lelah, tanpa pamrih. Cinta di taman bacaan, jadi cinta terbaik bagi yang mampu memahaminya.

 

Bila cinta itu membuat seseorang nyaman, hingga terpikat karena rindu. Cint aitu ada di taman bacaan. Cinta yang berisi nasihat kebaikan, hingga cinta yang mampu menjadikan siapapun gemar membentangkan sajadah. Terduduk bersujud dan menengadahkan tangan berdoa. Agar perbuatan maksiatnya luntur, tidankan baiknya bertambah, dan mengingatkan di saat takwanya menurun.

 

Begitulah cinta yang ada di Taman Bacaan Masyarakat *TBM) Lentera Pustaka di kaki Gunung Salak Bogor. Bertabur cinta atas nama pengabdian, cinta pada kemanusiaan. Ketika anak-anak diajarkan untuk membaca buku secara rutin. Ketika anak-anak difabel tersenyum ceria. Ketika orang tua optimis saat mengantar anaknya yang membaca. Hingga cinta kaum buta aksara yang akhirnya bisa belajar baca dan tulis. Sejak didirikan 5 tahun lalu, cinta di  TBM Lentera Pustaka kini terealisasi ke dalam 15 program literasi yang dijalani, yaitu: 1) TABA (TAman BAcaan) dengan 130 anak pembaca aktif dari 3 desa (Sukaluyu, Tamansari, Sukajaya), 2) GEBERBURA (GErakan BERantas BUta aksaRA) dengan 9 warga belajar, 3) KEPRA (Kelas PRAsekolah) dengan 26 anak usia prasekolah, 4) YABI (YAtim BInaan) dengan 14 anak yatim yang disantuni dan 4 diantaranya dibeasiswai, 5) JOMBI (JOMpo BInaan) dengan 12 jompo usia lanjut, 6) TBM Ramah Difabel dengan 2 anak difabel, 7) KOPERASI LENTERA dengan 28 kaum ibu agar terhindar dari jeratan rentenir dan utang berbunga tinggi, 8) DonBuk (Donasi Buku), 9) RABU (RAjin menaBUng), 10) LITDIG (LITerasi DIGital) untuk mengenalkan cara internet sehat, 11) LITFIN (LITerasi FINansial), 12) LIDAB (LIterasi ADAb),  13) MOBAKE (MOtor BAca KEliling), 14) Rooftop Baca, dan 15) Berantas Buta Aksara Al Quran. Karena cinta, tidak kurang 200 orang pengguna layanan TBM Lentera Pustaka selalu berkumpul dan bersilatuahim setiap minggunya.

 

Cinta di taman bacaan, cukup apa adanya. Tidak menuntut kesempurnaan, dan memahami realitas apapun yang terjadi pada anak dan orang tua. Cinta sebagai tekad untuk membantu kepada sesama. Cinta untuk “hari esok” bukan cinta “hari ini”. Seperti kata Khalil Gibran, “cinta sebagai wujud keabadian yang paling sejati dari tiap anak manusia.”

 

Cinta di taman bacaan. Adalah tempat yang menjadikan “waktu pulangmu” lebih baik daripada “waktu lahirmu”. Cinta yang mampu membangunkan surga untukmu ketika tiba waktunya. Salam literasi #BacaBukanMaen #TamanBacaan #TBMLenteraPustaka

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *