Mengakhiri perjalanan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) tahun 2023, pelaku industri DPLK (Dana Pensiun Lembaga Keuangan) belajar untuk memperkuat jiwa Korsa dalam memajukan industri dana pensiun di Indonesia dari Pulau Komodo dan Desa Adat Melo Manggarai NTT. Di tengah tantangan besar, pelaku DPLK harus mempertahankan daya juang dalam melakukan edukasi dan perencanaan akan pentingnya program pensiun.
Melalui jiwa korsa, diharapkan pelaku industri DPLK memiliki patriotisme terhadap profesi, di samping semangat kesatuan dan kekitaan. Esprit de corps yang kuat di dalam memajukan industri dana pensiun.
Saat berkunjung ke Pulau Komodo Labuan Bajo (10/3/23), pelaku DPLK belajar dari hewan yang terancam punah yaitu Komodo dalam bertahan hidup. Komodo yang tetap tangguh ber-adaptasi dan resiliensi dalam menghadapi tantangan seperti UU P2SK.
“Komodo mengajarkan kita kekuatan, ketahanan, atau apa yang saya sebut sebagai kemampuan bertahan hidup adaptif di segala zaman dan perubahan. DPLK pun harus terus berjuang untuk bertahan hidup di era digital” ujar salah satu peserta Rakernas Asosiasi DPLK.
Sementara itu, saat kunjungan ke Desa Adat Melo, pelaku DPLK pun belajar dari tokoh adat akan warisan budaya yang patut dilestarikan. Upacara budaya yang diikuti untuk menggugah pelaku DPLK dalam menghormati tradisi baik yang ada di masyarakat, di samping menjadikan program pensiun sebagai pekerjaan mulai untuk menyiapkan hari tua yang nyaman. Karena budaya, siapapun bisa mengetahui hal-hal apa yang harus dilakukan. Atas dasar ilmu dan adab yang baik.
Maka belajar dari Pulau Komodo dan Desa Adat Melo NTT, pelaku DPLK akhirnya disadarkan. Bahwa untuk bertahan hidup tidak harus menjadi yang terkuat. Tapi berani ber-adaptasi dengan segala perubahan yang ada, di samping terus berjuang untuk mempertahankan eksistensi di tengah masyarakat. Karena pada akhirnya, siapapun akan tetap bertahan hidup dengan caranya sendiri.
Untuk diketahui, per Desember 2022 lalu, industri DPLK telah mengelola aset Rp. 122,5 triliun, tumbuh 6,7% dari tahun sebelumnya dengan melayani lebih dari 3,6 juta peserta dari 21.300 pemberi kerja. Bila dibandingkan dengan 135 juta Angkatan kerja di Indonesia, tentu kepesertaan DPLK masih tergolong rendah. Maka melalui rakernas ini, pelaku DPLK bertekad untuk memacu tingkat kepesertaan program pensiun DPLK dan aset kelolaan bagi pekerja di Indonesia melalaui edukasi dan akses digital ke depannya. #YukSiapkanPensiun #PDPLK #EdukasiDanaPensiun