Ada banyak cara untuk optimalkan ibadah di bulan puasa. Salah satu yang khas dan sudah menjadi tradisi di Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Lentera Pustaka di kaki Gunung Salak Bogro adalah Ngabubu-Read. Sebuah kegiatan menghabiskan waktu sambil menunggu waktu berbuka puasa tiba yang dilakukan dengan mengaji bersama untuk khataman Al Quran setiap Sabtu sore lalu diikuti doa bersama. Setelah itu, setiap anak-anak pembaca aktif dan orang tua dibagikan takjilan untuk buka puasa (25/3/2023).
Bertajuk “Ramadan Ceria”, Ngabubu-Read di TBM Lentera Pustaka dilakukan setiap kali bulan puasa. Anak-anak pembaca aktif dibagi 30 kelompok untuk secara bersama-sama menuntaskan 1 juz per minggu, yang dibaca pada Rabu sore, Jumat sore, dan diakhiri Sabtu sore untuk khataman. Proses khataman dan pembacaan doa dipimpin langsung oleh Syarifudin Yunus, Pendiri TBM Lentera Pustaka. Ngabubu-Read ini sudah menjadi tradisi dan memasuki tahun keenam di TBM Lentera Pustaka yang dikenal sebagai taman bacaan yang komprehensif dan aktif berkegiatan 6 hari dalam seminggu.
Melalui kegiatan Ngabubu-Read, diharapkan anak-anak usia sekolah yang sekaligus pembaca aktif di taman bacaan dapat meningkatkan akhlak dan adab selama menjalankan ibadah puasa. Maka cara yang ditempuh adalah khataman Al Quran secara bersama-sama setiap sore. Ngabubu-Read juga sebagai sarana untuk mengisi waktu-waktu berpuasa melalui kegiatan yang positif dan berpahala. Dengan membaca buku di taman bacaa, ada nasihat baik, dan tadarusan bersama untuk membaca kitab suci Al Quran.
“Alhamdulillah, Ngabubu-Read di TBM Lentera Pustaka sudah memasuki tahun keenam. Selama bulan puasa, minimal anak-anak TBM mampu 4 kali khatam pada setiap Sabtu. Kegiatan ini sebagai penyempurna ibadah puasa yang lebih berkualitas, di samping mewujudukan peran taman bacaan dalam membentuk akhlak baik di anak-anak dan masyarakat” ujar Syarifudin Yunus di Bogor.
Ngabubu-Read TBM Lentera Pustaka pun jadi bukti gerakan literasi dapat berkiprah di segala momen kehidupan masyarakat, termasuk di bulan suci ramadan. Bulan suci sebagai sarana penggemblengan lahir batin untuk menjadi manusia yang lebih baik. Untuk tetap istikomah meningkatkan keimanan dan ketakwanaan masyarakat selama bulan ramadan. Sehingga nantinya, setelah puasa, diharapkan tatanan kehidupan masyarakat menjadi lebih baik dan lebih berkah dari masa sebelumnya. Salam literasi #NgabuRead #TamanBacaan #TBMLenteraPustaka