Di Penghujung Ramadan, Kenapa Kamu Belum Mau Bertanya?


Bertanyalah, apakah kita telah optimal ibadah di bulan suci ramadan tahun ini?

Bertanyalah dan bertanyalah. Agar tidak terjebak pada rutinitas. Karena ibada puasa bukan hanya ritual. Tapi lebih dari itu, harus menjadi sarana muahsabah diri, introspeksi diri. Saking terbiasanya menjalankan puasa, hingga lupa bertanya. Seperti anak lupa bertanya pada bapaknya. Seperti murid lupa bertanya kepada gurunya.

 

Albert Einstein pernah berkata, “Belajar dari kemarin, hidup untuk sekarang, berharap untuk besok. Hal yang paling penting adalah jangan berhenti bertanya”. Maka bertanyalah kepada diri sendiri. Jangan melulu bertanya kepada orang lain. Apakah hari ini, kita sudah lebih baik dari sebelumnya?

 

Jangan takut bertanya. Apalagi kepada diri sendiri. Mumpung masih berada di bulan suci ramadan. Manfaatkan waktu dan gunakan hati, untuk bertanya. Bertanya kepada diri sendiri dengan pertanyaan yang membangkitkan gairah untuk lebih baik esok hari. Bertanya untuk berpikir dan bertindak lebih bermanfaat dari sebelumnya. Karena pertanyaan yang berkualitas pasti akan mendatangkan hidup yang berkualitas!

 

Bertanyalah kepada diri sendiri. Jangan malu bertanya untuk diri yang lebih baik. Seperti yang diajarkan dalam surat Ar-Rahman, ada satu pertanyaan yang diulang sampai 31 kali. “Nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?”

 

Itu artiya, bila kita bisa menjawabnya dengan 31 jawaban yang berbeda. Maka dapat dipastikan hidup kita akan lebih berkualitas! Nikmat umur, nikmat sehat, nikmat rezeki, nikmat pekerjaan, nikmat keluarga, dan berapa banyak lagi nikmat dan karunia yang selama ini kita peroleh. Tapi, kenapa kita masih berani berdusta? Seakan tidak mengakui bahwa semuanya adalah pemberian Allah SWT? Sehingga nikmat-nikmat tersebut dengan tenangnya kita gunakan untuk menjauh dari Allah SWT. Bertanyalah, kok bisa?

 

Bertanyalah, agar hidup lebih berkualitas. Seperti pertanyaan yang paling berkesan pada surat At-Taubah ayat 38, “Apakah engkau ridho dengan kehidupan dunia daripada kehidupan akhirat?” Sebuah pertanyaan reflektif yang luar biasa. Agar kita mau introspeksi diri, lebih cinta dunia atau akhirat? Maka di momen Ramadan seperti sekarang, bertanyalah kepada diri sendiri.

 

Apakah engkau ridho Ramadanmu berakhir sebelum dosamu diampuni?

Apakah engkau ridho Ramadanmu berakhir sebelum tilawahmu tuntas, targetmu terselesaikan, dan niat-niatmu terkejar?

Apakah engkau ridho Ramadanmu berakhir sebelum engkau puas mengadu kepada Rabb-mu dengan semua doa yang engkau pendam selama ini?

 

Maka, bertanyalah sekarang. Mumpung masih ada sisa waktu di ramadan untuk menjawab pertanyaan penting diri sendiri. Mulailah berani untuk bertanya kepada diri sendiri. Apakah kita sudah lebih baik dalam ibadah puasa kali ini?

 

Ramadan memang bulan suci. Bulan penuh berkah lagi penuh rahmat Allah SWT. Tapi di balik ramadan yang sebentar lagi pergi, bertanyalah kepada diri sendiri. Karena salah satu kemenangan terindah di bulan suci ramadan adalah hadirnya semangat untuk selalu bertanya dan bertanya? Salam literasi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *