Selamat Hari Kartini di hari nan fitri, 21 April 2023!
Sejenak merenung, zaman sekarang kangen sama ibu-ibu alias emak-emak yang bertindak seperti Raden Ajeng Kartini. Apalagi di tengah maraknya, kaum kartini zaman now yang gemar pamer (flexing) dan bergaya hidup mewah. Terlalu emansipasi hingga kebablasan. Hingga lupa diri dan sering jadi pemberitaan publik. Sebut saja, Ibu Kadis Kesehatan Lampung yang dianggap doyan pamer barang mewah. Sebelumnya ramai di medsos, para istri yang bergaya hidup mewah seperti istri Sekda Riau, istri pejabat KPK, dan mungkin masih banyak lagi yang tidak terkuak ke publik.
Maka di Hari Kartini tahun ini, ada baiknya nilai-nilai dan sifat ibu Raden Ajeng Kartini kembali disosialisasikan. Kartini , sang pahlawan nasional pejuang emansipasi Wanita. Sosok yang memperjuangkan hak dan kebebasan wanita. Tapi bukan berarti lupa akan kondrat kewanitaan-nya, di samping harus tetap bersikap sederhana dan rendah hati. Kesetaraan gender dan pendidikan kaum wanita, menurut Ibu Kartini, memang harus diperjuangkan. Namun bukan berarti, wanita boleh bertindak semau-maunya, apalagi pamer atas apa yang dimilikinya.
Kangen pada Ibu Raden Ajeng Kartini. Kangen kelembutan perangainya. Kangen perilakunya yang sederhana. Kangen atas sikapnya yang rendah hati. Sebagai pahlawan perempuan Indonesia, Ibu RA Kartini selalu ngotot berjuang untuk pendidikan kaum wanita. Sosok yang gemar membaca dan menulis, pandai berhitung, bisa bahasa Belanda, cerdas, dan pantang menyerah. Mengingat Ibu RA Kartini, selalu kangen untuk mengembalikan wanita pada kecerdasan yan beradab. Wanita yang emansipatif namun tetap sederhana dan rendah hati.
Kangen ibu-ibu zaman sekarang bersikap seperti Raden Ajeng Kartini, tentu bukan tanpa alasan. Dari berbagai literatur,, setidaknya ada 3 (tiga) sikap Raden Ajeng Kartini yang masih relevan dan patut diteladani kaum wanita hingga kini, yaitu:
1. Sederhana dan rendah hati. Sekalipun terlahir dari keluarga keturunan bangsawan, RA Kartini tidak sombong, tidak doyan pamer apalagi bergaya hidup mewah. Kartini sama sekali tidak suka sikap tinggi hati apalagi menindas kaum yang lemah. Kartini yang sederhana dan rendah hati untuk bergaul dengan siapa saja.
2. Berjiwa sosial dan penuh kasih sayang. RA Kartini sangat peduli secara sosial. Beliau mengajar pada anak-anak kecil yang tidak seburuntung dirinya sebagai bentuk kasih sayangnya. Selalu perhatian dan punya rasa empati agar orang-orang di sekitarnya tetap nyaman dan bahagia. Sosok yang berprinsip saling menyayangi dan mengasihi.
3. Cerdas dan berwawasan luas. Sekalipun hidup dipingit, RA Kartini memiliki wawasan luas dan cerdas. Terbukti dari perilakunya yang gemar membaca buku, koran, dan majalah dari dalam maupun luar negeri. Bahkan berkorespondensi dengan teman-temannya di luar negeri. Sosok wanita yang cerdas dan berwawasan luas dalam memperjuangkan emansipasi wanita.