Literasi Tempat Sampah, Semuanya Akan Sirna

Dunia memang fana. Karena semua yang ada di dunia akan sirna. Seperti omongan yang sering kita ucapkan pun akan sirna, tiada berbekas. Apapun cerita yang pernah kita buat itu semua sementara. Tidak ada yang abadi, selagi masih di dunia. Masih belum percaya?

 

Silakan dicek dan direnungkan sejenak.

Kemarin, kita pernah memiliki sepatu, jam tangan, tas, dan barang-barang yang katanya branded. Selalu dijaga, disimpan dan dibangga-banggakan itu namun pada akhirnya rusak dan terbuang di tempat sampah.

 

Kemarinnya lagi, kita pernah memiliki baju kesayangan, gaun yang dianggap mentereng. Selalu dicuci bersih, dilipat, diberi pewangi toh akhirnya kusam, lusuh. Sudah tidak muat lagi dan terbuang di tempat sampah.

 

Kemarin pun kita pernah memiliki berbagai makanan lezat, katanya nikmat dan menggugah selera. Tapi pada akhirnya jadi kotoran, membusuk hingga tidak layak dimakan lagi dan terbuang di tempat sampah.

 

Bahkan 10 tahun lalu, kita pernah memiliki kendaraan seharga ratusan juta yang selalu disombongkan, diservis, bahkan dipakai untuk maksiat. Namun akhirnya rusak, tidak pakai hingga menjadi rongsokan dan terbuang di tempat sampah.

 

Ya begitulah dunia. Semuanya akan sirna dan binasa di tempat sampah.  Seindah apapun kejadian yang dialami suatu hari nanti tetap akan menjadi kenangan. Sehebat apapun omongan yang dikarang, pada waktunya akan menjadi sekadar cerita. Dan semegah apapun kehidupan di dunia, suatu hari nanti pasti akan ditinggalkan.

 

Karena di dunia, semua serba sementara. Semua pasti akan sirna. Dan semua akan tetap binasa tanpa terkecuali. Hanya kebaikan-kebaikan yang kita lakukan yang akan abadi. Hanya ilmu yang bermanfaat yang akan menjadi bekal ke akhirat nanti. Itulah yang membedakan dunia dan akhirat. Tinggal dipilih mau di mana?

 

Berujung ke tempat sampah, apapun yang ada di dunia. Maka hari ini, jika kita ingin melihat keadaan dunia dengan segala kesenangan dan kemewahannya. Apapun yang kemarin kita diperebutkan. Siapapun yang kemarin selalu dibanggakan. Dan apapun yang diomongkan. Maka datanglah ke tempat sampah. Lihat dan renungkan, bagaimana semuanya berakhir dan menjadi tidak berarti lagi.

 

Jadi, apa yang mau disombongkan di dunia? Tidak ada kecuali berakhir di tempat sampah. Maka bersabar saja selama di dunia. Lalu bersyukur atas apa yang dimiliki. Itulah cara terbaik agar merasa cukup. Jangan berharap lebih sebelum berusaha lebih untuk menjadi lebih baik, lebih bermanfaat.

 

Lantas, masihkah kita lalai dalam beribadah demi mendapatkan dunia? Sehingga begitu mudahnya mengabaikan akhlak yang baik dan kehidupan akhirat yang abadi. Salam literasi #PegiatLiterasi #TamanBacaan #TBMLenteraPustaka

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *