Orang yang tidak punya, sebenarnya ada dua macam. Yaitu 1) mereka yang datang lalu meminta bantuan kepada kita atau 2) kita yang mencari dan mendatangi mereka untuk mengulurkan bantuan. Tentu saja, yang kedua lebih utama. Walau tidak mudah pula untuk kita bisa tepat mencarinya. Seperti kata Rasulullah SAW, “Akan tetapi orang miskin itu, ia yang tidak memiliki kecukupan, dan tidak diketahui kekurangannya sehingga tiada yang memberinya sedekah serta ia pun tak mau meminta-minta kepada manusia (HR. al-Bukhari 1479, Muslim 1039).
Memberi tanpa diminta, pelajaran penting di bulan puasa. Salah satu cara untuk bersyukur atas nikmat-Nya. Bersedekah kepada orang yang benar-benar membutuhkan. Karena saat memberi tanpa diminta, di dalamnya ada akhlak terpuji sebagai cerminan kebaikan hati kepada sesama. Pahalanya berlipat ganda, di samping mampu menggapai kasih sayang Allah yang begitu besar. Selain dapat membangun hubungan sosial yang baik, memberi tanpa diminta juga dapat meningkatkan kualitas diri secara sosial dan relijius. Karena membiasakan memberi tanp diminta.
Banyak riwayat menyebutkan. Siapapun yang bisa menghadirkan senyum ke hati orang lain, menghilangkan kesusahan atau mengatasi kelaparan yang dialami orang lain. Itulah perbuatan dan amalan yang paling dicintai Allah SWT. Bahkan lebih dicintai daripada ber-i’tikaf di masjid Nabawi selama sebulan lamanya. Karena ikhlas berbuat baik dan menebar manfaat kepada orang lain tanpa diminta Maka, jangan pernah melemah untuk menjadi pribadi yang selalu berani berbuat baik dan memberi manfaat bagi sesama, di mana pun dan hingga kapan pun.
Berbekal spirit itulah, Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Lentera Pustaka di kaki Gunung Salak Bogor selalu memegang komitmen untuk “memberi tanpa diminta”. Menyediakan tempat membaca bagi anak-anak kampung yang selama ini tidak punya akses bacaan. Membimbing dan memotivasi pentingnya membaca buku. Menambah koleksi buku bacaan sehingga anak-anak betah berada di taman bacaan. Menyediakan tempat belajar komputer, hingga menyenangkan hati anak-anak selama berada di taman bacaamn. Semuanya dilakukan atas dasar “memberi tanpa diminta”, atas nama kepedulian untuk sesama. Soal minat baca yang meningkat, angka putus sekolah yang bisa ditekan hanyalah dampak dari perbuatan “memberi tanpa diminta”. Seperti di bulan puasa ini, TBM Lentera Pustaka pun menggelar “Ngabubu-Read” sekaligus sedekah takjil tiap hari Sabtu untuk anak-anak yang membaca di taman bacaan. Termasuk menyantuni 14 anak yatim dan 12 kaum jompo.
Memberi tanpa diminta, tentu lebih baik. Apalagi mampu menghadirkan kebahagiaan pada orang-orang yang membutuhkan uluran tangan. Tapi mau untuk menyatakan kekurangannya. Maka ikhtiar untuk mencari orang yang tepat untuk dibantu menjadi perbuatan yang tidak ternilai. Ibnul Qayyim RA menuturkan, “Boleh jadi engkau tertidur dan puluhan doa naik ke langit untukmu. Dari si fakir yang pernah engkau tolong. Dari ia yang lapar yang pernah engkau beri makan (Miftah Daaris Sa’adah).
Bulan puasa, adalah momen untuk melatih “memberi tanpa diminta”. Sebagai cerminan asmaul husna, sifat Al-Wahhab yang artinya Maha Pemberi. Hanya Allah SWT yang memberi tanpa batas, memberi tanpa diminta, dan sama sekali tidak meminta balasannya. Salam literasi #NgabubuRead #BacaBukanMaen #TamanBacaan #TBMLenteraPustaka