Sengaja atau tidak, banyak orang senang membandingkan dirinya dengan orang lain. Membandingkan rezeki, status sosial, bahkan penampilannya. Jadilah pengen begini, pengen begitu. Tapi sebabnya karena orang kian. Kacau-balau jadinya, ingin berubah tapi karena orang lain. Bukan karena kesadaran diri.
Membandingkan diri dengan orang lain. Kok bisa? Katanya setiap orang unik, setiap orang berbeda. Lalu kenapa harus membandingkan diri dengan orang lain? Apalagi urusan prestasi atau rezeki, bila rajin membandingkan ujungnya jadi stres bahkan frustrasi. Bisa jadi makin iri dan benci bila “membandingkan” dijadikan kebiasaan. Coba saja lakukan bila tidak percaya.
Ingat Sob, kesalahan terbesar orang yang membandingkan dirinya dengan orang lain adalah salah fokus. Fokusnya malah di pencapaian orang lain, bukan fokus pada tujuan diri sendiri. Maka, berhentilah membandingkan diri dengan orang lain. Stop comparing yourself with others.
Literasi membandingkan diri, hentikanlah. Tidak usah membandingkan diri dengan orang lain. Literasi itu mulai saja dari yang kecil dan sederhana. Cukup tengok diri sendiri tanpa perlu membandingkan. Introsp ksi diri. Untuk apa membandingkan? Kan tiap orang beda-beda, jalan hidupnya beda pula apalagi rezekinya pasti beda.
Maka stop membandingkan diri dengan orang lain. Bila mau pun, bandingkan saja diri sendiri yang kemarin dengan yang hari ini. Kita sudah berbuat apa kemarin dan hari apa lagi? Kemarin ngapain, hari ini ngapain? Apa yang sudah dikerjakan lebih baik dari yang sebelumnya? Sudahkan kita hari ini lebih baik dari yang kemarin? Apa masih begini-begini saja atau tetap begitu-begitu saja.
Kemarin tidak membaca buku, hari ini membaca buku itu sudah bagus. Kemarin belum sedekah, hari ini sedekah itu pun baik. Kemarin banyak omong, hari ini diam alias sedikit bicara pun bagus. Jadi tengok diri sendiri saja, sudah ngapain hari ini? Cukup kerjakan yang kecil dan sederhana tapi bernilai daripada pengen yang gede dan mewah tapi hanya sebatas angan-angan.
Seperti kiprah di taman bacaan, mungkin sebagian orang bilang tidak mewah dan tidak besar. Tidak apa-apa karena sudut pandang tiap orang kan berbeda. Tapi bagi saya, biar kecil dan sederhana, taman bacaan punya makna yang besar dan manfaat yang luar biasa. Makanya saya memilih, berkiprah di taman bacaan yang dianggap orang kecil dan sederhana.
Jadilah literat. Caranya, berhentilah membandingkan diri dengan orang lain. Bersikaplah realistis dan menerima apa adanya, bukan ada apanya. Tiap orang kan punya jalan hidupnya sendiri, buat apa dibandingkan. Lebih baik fokus pada kelebihan diri sendiri tanpa perlu melihat orang lain. Terus terang, capek deh bila kerjanya membandingkan diri dengan orang lain. Tidak akan ada selesainya.
Ketahuilah, sudut pandang tiap orang pasti beda. Jadi, uang sejuta itu ada yang bilang sedikit ada yang bilang banyak. Nikmati saja uangnya seberapapun, jangan membandingkannya dengan yang dimiliki orang lain. Stop comparing yourself to others. Literat itu memang berat Sob. Salam literasi #TBMLenteraPustaka #TamanBacaan #BacaBukanMaen