Matematika Allah memang tidak ada yang pernah tahu. Beda dengan matematika manusia, bergaya hidup mahal ya keluar uangnya banyak. Makan yang murah ya keluar uangnya sedikit. Tapi matematika Allah, rumusnya sederhana. Semakin banyak yang disedekahkan semakin banyak rezeki yang diperoleh. Masih nggak percaya?
Ini terjadi di TBM Lentera Pustaka di kaki Gunung Salak Bogor. Sejak punya Kopi Lentera, kafenya literasi tempat ngopi sambil baca. Pendiri TBM Lentera Pustaka berniat mentraktir anak-anak TBM Lentera Pustaka dan para ibunya yang mengantar. Para ibu sudah selesai ditraktir bulan Juni 2024 lalu. Dan bulan Juli 2024 ini (tanggal 14 dan 21 Juli 2024), tidak kurang 140 anak pembaca aktif ditraktir minuman dan cemilan Kopi Lentera. Tujuannya sederhana, untuk menyenangkan anak-anak yang rajin membaca ke TBM dan jadi pemasukan ke Kopi Lentera yang dikelola relawan TBM Lentera Pustaka. Total biaya traktir anak-anak TBM, kira-kira habislah Rp. 1,5 juta. Hitung-hitung sedekah dari Pendiri TBM Lentera Pustaka, agar anak-anak betah di taman bacaan.
Secara matematika, harusnya uang yang dimiliki Pendiri TBM Lentera Pustaka berkurang dong. Kasih minuman dan cemilan ke ratusan anak secara gratis. Berarti ada uang Rp. 1,5 juta yang dibayar ke Kopi Lentera. Memang begitu seharusnya, karena pakai rumus matematika manusia.
Maaf bukan mau menyombongkan. Mentraktir atau sedekah di TBM Lentera Pustaka tergolong sudah biasa dilakukan. Setiap bulan selalu ada jajanan kampung gratis. Setiap hari Minggu, selalu tersedia makan siang untuk relawan. Tiap akhir bulan pula 14 anak yatim dan 12 ibu jompo selalu disantuni saat pengajian bulanan. Apalah namanya, traktir atau sedekah memang sudah lazim dilakukan Pendiri TBM Lentera Pustaka. Begitulah kira-kira.
—-
Setelah itu, apa yang terjadi. Matematika Allah memang tidak pernah tahu. Baru saja pagi ini (22/7/2024), Pendiri TBM Lentera Pustaka yang juga bekerja sebagai konsultan dikabari oleh salah satu klien-nya. Bahwa Minggu ini akan ditransfer Rp. 40 juta, sebagai kompensasi atas jadi narasumber fokus group discussion dan pendampingan dokumen regulasi dana pensiun. Setelah melalui pertemuan 3 kali (12, 18, 19 Juli 2024 kemarin), pihak klien memutuskan untuk segera transfer fee sebagai konsultan. Ya sebesar Rp. 40 juta Minggu ini. Alhamdulillah.
Baru kemarin mentraktir anak-anak TBM Lentera Pustaka dengan minuman dan cemilan Kopi Lentera yang nilainya tidak seberapa. Ehh, hari ini dikonfirmasi akan dibayar fee konsultan-nya. Sedekah-nya tidak seberapa, tapi “diganti” Allah berkali-kali lipat. Maka jelas banget, matematika Allah memang tidak pernah ada yang tahu.
Pesannya, tidak usah terlalu hitung-hitungan. Jadikan taman bacaan atau di manapun sebagai ladang amal. Selagi mampu dan bisa, kerjakan terus yang baik dan tebarkan manfaat kepada orang lain. Tidak usah gubris apa kata orang, toh mereka tidak bantu dan tidak terlibat pula. Sedekah kan tidak harus uang. Tapi bisa pengabdian atau semangat kerelawanan untuk berbuat sesuatu yang baik dan bermanfaat bagi orang lain.
Asal ikhlas dan Istiqomah, insya Allah setiap perbuatan baik dan sedekah yang kita berikan pasti akan dibalas Allah SWT. Tinggal tunggu waktu, tinggal sabar menantinya. Tidak usah hitung-hitungan, tidak usah banyak mikir bial mau berbuat baik dan menebar manfaat. Seperti yang dilakukan Pendiri TBM Lentera Pustaka, keluarnya sedikit dapatnya banyak. Alhamdulillah.
Itulah bukti, matematika Allah memang tidak pernah ada yang tahu. Terus saja berkiprah di taman bacaan, hingga indah pada waktunya. Salam literasi #TBMLenteraPustaka #TamanBacaan #BacaBukanMaen