Takdir seseorang memang tidak dapat diubah. Takdir baik atau buruk pasti datangnya dari Allah, sesuai dengan skenarionya. Tapi nasib, tentu bisa diarahkan sesuai dengan niat dan ikhtiar yang dilakukan. Karena nasib, sesungguhnya bukan sesuatu yang terjadi tanpa sebab. Melainkan akibat dari apa yang kita lakukan. Kira-kira begsitu sih.
Maka ada yang bilang. Nasibmu tergantung dari lingkunganmu. Masa depanmu berawal dari lingkunganmu. Bila lingkunganmu baik, Insya Allah nasibmu pun baik. Tapi sebaliknya, bila lingkunganmu buruk maka nasibmu pun buruk. Karena nasibmu yang sekarang sangat dipengaruhi oleh energi orang-orang yang berada di sekitarmu. Begitulah hukum alam bertindak.
Sulit dibantah, jika kita berkumpul dengan orang-orang yang positif, penuh semangat, dan optimis pasti energi mereka akan meresap ke dalam diri kita. Kita jadi lebih termotivasi, lebih percaya diri, dan lebih siap menghadapi tantangan. Sebaliknya, jika kita dikelilingi oleh orang-orang yang negatif, pesimis, dan selalu mengeluh pasti energi kita pun terkuras untuk hal-hal yang jelek. Sehari-hari, kita cenderung gampang putus asa, tidak bersemangat, dan mudah menyerah dalam segala keadaan.
Silakan tengok di luar sana, di mana tempat-tempat bergaul yang isinya hanya keluhan dan pikiran negatif. Ikutan grup WA tapi isinya gosip, ghibah, atau segala obrolan yang tidak memotivasi. Akhirnya, pikiran dan Tindakan kita terpengaruh negatif. Maka solusinya, tentukan sikap dari sekarang. Untuk berani menjauh dari lingkungan yang tidak kondusif, pergi dari lingkungan yang buruk.
Hukum alam bertindak sederhana. Bahwa lingkungan baik akan menciptakan nasib yang baik. Maka jika ingin nasib kita berubah, maka ubahlah lingkungan kita! Karena orang-orang di sekitar kita memiliki pengaruh besar terhadap pikiran, perasaan, dan Tindakan kita ke depan. Lingkungan bisa menjadi pendorong untuk mencapai tujuan atau penghalang yang membuat kita terjebak hanya “berjalan” di tempat.
Oleh karena itu, sangat penting untuk memilih lingkungan yang positif, lingkungan yang memotivasi diri. Pilih lingkungan yang menyehatkan dan bergairah. Untuk selalu berbuat baik dan menebar manfaat kepada sesama. Lingkungan yang memberi ruang untuk berkreativitas dan tumbuh maju bersama. Intinya, lingkungan yang lebih baik lebih dinamis.
Itulah kenapa, saya lebih memilih berada di taman bacaan, khususnya di TBM Lentera Pustaka di kaki Gunungg Salak. Berkiprah untuk literasi dan memilih taman bacaan sebagai jalan hidup. Sebuah lingkungan yang lebih positif dan memotivasi. Lingkungan yang mengajarkan pentingnya berbuat baik dan menebar manfaat tanpa dalih apapun. Cukup dijalankan sepenuh hati, penuh komitmen dan konsistensi. Karena apapun, setiap perbuatan baik pada akhirnya akan kembali kepada yang melakukannya. Berada di TBM Lentera Pustaka, saya makin belajar. Bahwa lingkungan yang baik akan membawa ke aura yang baik pula.
Maka hari ini, jika merasa nasib kita tidak atau belum sesuai harapan. Mungkin saatnya untuk mengubah lingkungan kita. Bersikap dan menjauh dari libgkungan yang negatif. Datangi tempat-tempat baik yang jauh dari keluh-kesah dan umpatan. Cari orang-orang yang menginspirasi, yang selalu mengajak berpikir positif dan menerima kita apa adanya, bukan ada apanya.
Ingat, kita tidak bisa mengendalikan orang lain mau berkata apa. Tapi kita punya kendali untuk memilih siapa-siapa yang ada di lingkungan kita. Mumpung masih ada waktu dan untuk lebih menyehatkan, ubah lingkungan di mana kita berada. Karena nasib kita tergantung pada lingkungan kita. Ketika ada di liingkungan baik, maka nasib kita akan berubah! Salam literasi #TBMLenteraPustaka #TamanBacaan #BacaBukanMaen