Mengenal Dr. Syarifudin Yunius, M.Pd, Pendiri TBM Lentera Pustaka

Setelah mempertahankan disertasi pada sidang terbuka berjudul “Strategi Peningkatan Efektivitas Tata Kelola Taman Bacaan Masyarakat – Penelitian Menggunakan Pendekatan Evaluasi Berbasis Model CIPP (Context, Input, Process, Product) Pada Taman Bacaan Masyarakat di Kabupaten Bogor”, Syarifudin Yunus berhak dan meraih gelar Doktor Manajemen Pendidikan dari Pascasarjana Universitas Pakuan (11/11/2024).

 

Di hadapan tim penguji yang terdiri dari: 1) Prof. Dr. rer.pol. Ir. Didik Notosudjono, M.Sc., (Rektor Unpak, Ketua Sidang dan Promotor), 2) Prof. Dr. Ing. Soewarto Hardhienata (Dekan SPs Unpak, Sekretaris Sidang dan Ko-Promotor), 3) Prof. Dr. Sri Setyaningsih, M.Si., (Ka.Prodi S3 MP SPS Unpak dan Penguji), 4) Prof. Dr. Sumaryoto (Penguji Eksternal dan Rektor Unindra), 5) Prof. Dr. Bibin Rubini, M.Pd. (Penguji), dan 6. Ir. Hendarman, M.Sc., Ph.D., (Penguji), Dr. Syarifudin Yunus, M.Pd. berhasil memaparkan strategi peningkatan tata kelola taman bacaan dan meraih predikat “sangat memuaskan”.

 

Dr. Syarifudin Yunus, M.Pd, lebih akrab dipanggil Syarif. lahir di Jakarta, 15 Maret 1970, putra sulung dari Alm. Ambo Lotang Yunus dan Almh. Tati Raenawaty. Menikah dengan Preli Oktosari dan memiliki 3 anak: 1) Fahmi Rifli Pradana, 2) Farid Nabil Elsyarif, 2) Farah Gammmathirsty Elsyarif serta mertua dari Firda Azmalia dan kakek dari Aleena Thalia Saqeenarava.  Dari 1994 hingga sekarang (lebih dari 30 tahun), beliau bekerja sebagai dosen tetap Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FBS Universitas Indraprasta PGRI (d/h STKIP PGRI Jakarta). Menghabiskan masa kecilnya di Jakarta dan lulus dari SDN Kenari 12 Salemba, SMP Negeri 216 Jakarta, SMA Negeri 30 Jakarta, meraih gelar sarjana S1 – Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (1994) dari Universitas Negeri Jakarta (d/h IKIP Jakarta) dan Magister Pendidikan Pascasarjana Universitas Kristen Indonesia (UKI) Jakarta (2006) dan melanjutkan studi S3 Program Doktor Manajemen Pendidikan atas beasiswa Unindra di Pascasarjana Universitas Pakuan Bogor sejak 2018 dan lulus November 2024.

 

Di samping mengajar, Syarif pernah berkarier profesional sebagai staf pengajar Program Keterampilan Komunikasi Sekretariat Negara RI (1994-1996), wartawan di Majalah Forum Keadilan (1996) dan Majalah Mobil Indonesia (1998), sebagai praktisi asuransi jiwa di AJ Principal Indonesia (1999), AJ Manulife Indonesia (2001-2006 dan 2012-2016), AIA Financial (2006-2011), Senior konsultan di DSS Consulting (2017-2020) dan menjadi Direktur Eksekutif Asosiasi DPLK (2019 – sekarang), dan Sekretaris LSP Dana Pensiun (2021 – sekarang). Saat ini beliau juga sering diminta menjadi konsultan dana pensiun independent dari berbagai perusahaan atau lembaga.

 

Catatan prestasi yang pernah diraih, antara lain: Dosen Berprestasi Universitas Indraprasta PGRI Jakarta (2009), Asia Communicator’s Conference di Hongkong (2002 dan 2004), Pemenang ‘Relawan Sejati’ Manulife Indonesia (2002), Winner Citizenship Award-Star of Excellence Manulife Financial Asia di Hongkong (2003), meraih Gold Quill of Excellence Award – Crisis Communication Team dari International Association Business Communicator (2002), Inisiator & Presenter Corporate Social Responsibilty (CSR) Award 2005 – 3rd The Best Practise in Social Program, Inisiator & Pemenang Rekor Bisnis Award bidang CSR dari Harian SINDO & Tera Foundation (2010), Pemenang Marketing Dream Team Champion 2010 dari Majalah SWA & MarkPlus, dan Peraih Rekor Bisnis Award 2014 bidang Employee Benefits dari Koran Sindo & Tera Foundation (Mei 2014), pernah menjadi narasumber ASEAN Literary Festival – ALF 2016 dan Dewan Juri Bilik Sastra Award RRI.

 

Selain aktif di organisasi seperti IKA BINDO UNJ, IKA FBS UNJ, IKA UNJ, dan Forum TBM, Dr. Syarifudin Yunus, M.Pd telah menulis 52 buku seri kuliah dan antologi, diantaranya Jurnalistik Terapan (2010), Surti Bukan Perempuan Biasa (2014), Kompetensi Menulis Kreatif (2015), dan Membangun Budaya Literasi dan Taman Bacaan berbasis Edukasi dan Hiburan – TBM Edutainment (2022). Beberapa tulisan ilmiah dan penelitian yang dilakukan antara lain: Penggunaann Bahasa Iklan pada papa Reklame; Survei Sepanjang Kampung Rambutan – Lebak Bulus (2015), The Turn Taking Strategy Used by Prabowo and Jokowi in the Presidential Election Debate (2019), Improvement of Scientific Writing Ability Through Dyadic Essay Techniques (2020), Mengkritisi Kompetensi Guru (detik.com, 2017), Aspek Protagonis dan Antagonis Novel Kroco karya Putu Wijaya (2022) dan Survei Tata Kelola Taman Bacaan di Indonesia (2023).

 

Sejak tahun 2017 mendirikan TBM Lentera Pustaka di kaki Gunung Salak Bogor untuk menekan angka putus sekolah dan menyediakan akses bacaan anak-anak kampung, yang kini melayani 200 orang warga setiap minggunya. Hingga kini masih berkiprah sebagai driver MOtor BAca KEliling (MOBAKE) di kaki Gunung Salak Bogor. Berbagai prestasi telah diraih di dunia literasi dan taman bacaan, seperti: 20 naskah terbaik dalam lomba esai HUT Kemerdekaan RI “Cinta Indonesia” yang digelar Indonesiana.id. (2023), Penulis Terproduktif Indonesiana Tempo tahun 2022 dengan 388 artikel setahun (2022), Jagoan RTV (2021), Penerima Kampung Literasi Kemdikbud RI (2021), Peraih “31 Wonderful People kategori Pegiat Literasi dan Pendiri Taman Bacaan dari Guardian Indonesia (2021), Ramadan Heroes – Tonight Show NET TV (2021), penerima UNJ Award kategosi Alumni Mengabdi Masyarakat (2017), dan yang terbaru Penerima Banpem Komunitas Penggerak Literasi dari Badan bahasa Kemdikbud RI (2024). Anak sulung dari 4 bersaudara ini, menjadikan kiprahnya di taman bacaan sebagai ladang amal dan warisan untuk umat melalui 15 program literasi yang digagasnya hingga sekarang. Merintis taman bacaan, mengajar kaum buta aksara, merintis kelas prasekolah, dan kini menjadi “driver” motor baca keliling untuk sediakan akses bacaan ke anak-anak kampung di bawah naungan Yayasan Lentera Pustaka Indonesia yang didirikannya.

 

Dari semua perjalanan hidupnya, Syarif yakin “segalanya dapat berubah dan berbuah”. Karena itu tekadnya, selalu menebar kebaikan dan manfaat kepada orang lain sesuai dengan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang dimilikinya. Karena “sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat untuk orang lain”. Salam literasi!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *