Apa Itu Menulis Ilmiah?

Oplus_131072

Di zaman begini, banyak orang jago ngomong. Tapi sayang, tidak jago menulis. Bahkan nggak sedikit yang nggak bisa menulis. Sekalinya menulis berantakan, cara berpikirnya nggak runtut. Konsekuensinya, tulisannya sudah dipahami apalagi diimplementasikan orang lain. Menulis memang nggak mudah.

 

Membaca jarang, menulis kurang. Jadi, apa yang mau diharapkan dari kuliah menulis?  Kuliah menulis itu teori apa praktik? Menulis itu pelajaran atau perbuatan? Dan menulis itu narasi atau aksi? Coba deh dijawab dulu, tentang menulis itu apa? Apa sekadar tahu, bahwa menulis itu menuangkan ide dan gagasan secara tertulis.

 

Makin berat lagi, bagi mahasiswa yang ikut kuliah “menulis ilmiah”. Apa sih menulis ilmiah? Menulis yang biasa saja belum tentu dilakukan. Tapi kini disuruh menulis ilmiah. Apa nggak berat kuliah seperti itu? Menulis yang biasa jarang dilakukan, terus gimana mau menulis ilmiah? Maka cukup dibatasi dalam perenungan bersama, apa sebenarnya menulis ilmiah itu?

 

Tidak salah sih, bila menulis ilmiah dibilang sebagai kegiatan menuangkan ide dan gagasan secara tertulis dengan mengikuti kaidah ilmiah. Sebuah aktivitas menulis yang berkaitan dengan keilmiahan untuk pengembangan ilmu dan pengetahuan. Bolehlah dibilang, menulis ilmiah berarti keterampilan menulis secara ilmiah. Berarti dalam menulis ilmiah, ada cara berpikir yang ilmiah dan kemampuan menulis itu sendiri.

 

Maka banyak yang menyebut, menulis ilmiah harus memiliki ciri-ciri penting yaitu:

1.  Berisi pengetahuan dan pengalaman faktual secara objektif.

2. Tulisannya disajikan secara logis dan sistematis.

3. Menggunakan format tulisan yang baku.

4. Isi tulisannya berupa masalah yang faktual, lalu didukung data dan solusi terhadap masalahnya.

5. Dan mudah dipahami orang, bukan saking ilmiahnya malah orang yang baca tidak mengerti.

 

Menulis ilmiah memang penting. Karena ada segudang manfaat di dalam tulisan ilmiah. Diantaranya, 1) menyumbang ilmu pengetahuan,2) mampu memberi solusi atau identifikasi atas masalah, 3) membiasakan berpikir ilmiah, 4) meningkatkan kualitas pendidikan, 5) mendorong inovasi dan perkembangan teknologi, dan 6) mampu memberdayakan masyarakat.

 

Oleh karena itu, menulis ilmiah penting dan jadi salah satu mata kuliah yang diajarkan di program studi tertentu. Minimal untuk memulai skripsi, tesis, atau disertasi. Ada juga yang menulis makalah atau jurnal. Semuanya harus disajikan dalam tulisan ilmiah. Jelas latar belakangnya, jelas masalahnya, hingga jelas pula solusi yang disajikannya.

 

Menulis ilmiah memang tidak boleh sembarangan. Harus ada langkah-langkah yang ditempuh dalam tulisan ilmiah, yaitu:

1. Memilih topik dan tema tulisan yang memang bermasalah, bukan cari-cari masalah

2. Memiliki dan mengumpulkan bahan tulisan berupa data dan fakta yang memadai.

3. Merencanakan kerangka tulisan sesuai dengan format penulisannya.

4. Memiliki metodologi penulisan dan pembahasan yang proporsional.

5. Menyajikan solusi atau simpulan yang dapat diimplementasikan.

 

Karena itu,siapapun yang menulis ilmiah sejatinya harus punya kemampuan berbahasa yang memadai, kosakatanya cukup, dan cara berpikirnya jernih alias objektif. Hanya tulisan ilmiah yang menghendaki format baku, bahasa lugas, formal, logis dan sistematis, dan disajikan secara koheren.

 

Saat berbahasa lisan, kita sering salah tafsir. Bahkan sering pula tidak jelas atau ambigu. Maka di tulisan ilmiah, semuanya harus disajikan dengan logis. Dan tulisan ilmiah, memang harus ditulis untuk mencari jawaban atas suatu masalah yang bersifat ilmiah. Untuk membuktikan kebenaran berdasarkan data dan fakta. Maka menulis ilmiah adalah keterampilan memadukan cara berpikir dan keterampilan menulis untuk keperluan ilmiah. Salam literasi #MenulisIlmiah #KuliahMenulis #DosenMenulis

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *