Ada yang Menginspirasi, Ada yang Menguras Energi

“Jika satu-satunya alat yang Anda miliki hanyalah palu, Anda cenderung akan melihat setiap permasalahan sebagai paku.” (Abraham H. Maslow)

 

Ini penting sebagai catatan literasi. Pentingnya melihat masalah dengan cara pandang yang berbeda. Jangan hanya satu cara dan terus. Setiap hari isinya keluhan, apalagi kebencian. Dari mana tahunya? Dari status WA, dari status story. Maka, jangan apa-apa dibuat status story.

 

Kita sering lupa. Salah satu cara dan Tindakan terbaik untuk mulai menata diri adalah berhenti menceritakan apapun kepada orang lain tentang apa yang terjadi dalam hidup kita. Berhenti membagi hal-hal yang tidak layak diketahui orang lain. Kan memang tidak semua keadaan harus di-update dan diketahui orang. Terkadang, menikmati dan menghadapinya sendiri itu lebih indah.

 

Hidup ini harus punya sikap. Sebab dalam keseharian, ada orang-orang yang dapat menginspirasi kita. Tapi ada pula yang menguras energi kita. Jadi pilihlah kebiasaan yang baik, pilih pergaulan yang produktif.

 

Di sekitar kita, selalu ada teman-teman palsu percaya hanya pada gosip. Tapi masih ada teman-teman yang percaya pada kita. Maka hindarilah orang-orang negatif, orang-orang yang isinya keluhan dan rapatan setiap hari. Karena di mata  mereka, setiap solusi dan jalan keluar dianggap selalu bermasalah. Akhrnya ya begitu-begitu saja.

 

Jangan apa-apa dibikin status WA atau status story. Apalagi yang isinya keluhan, provokasi, kebencian, atau hal-hal yang berpotensi menyakiti orang lain. Jangan pula terlalu banyak membagikan informasi pribadi atau info sensitif. Sebaiknya, gunakan status untuk konten yang positif, lucu, bijak, atau menginspirasi agar tidak menimbulkan masalah, di diri sendiri atau di orang lain.

Daripada status diisi dengan keluhan, hoaks, atau konten negative lebih baik cari konten yang bikin semangat, tentang gimana caranya kerja keras atau mencapai impian. Atau konten status yang lucu, biar bisa bikin tersenyum orang lain. Kaau mau bagikan pengalaman silakan tapi yang baik-baik, yang menyenangkan seperti saat berkiprah di taman bacaan, sedang membaca buku atau lainnya. Belajar dari kiprah di TBM Lentera Pustaka di kaki Gunung Salak, ternyata tidak semua hal bisa dibikin status. Lebih baik fokus aksi nyata daripada cuma berbagi hal yang tidak penting.

 

Dan saat membuat status atau membaca status, ketahuilah tidak semua hal layak mendapat respon. Terkadang tidak semua hal harus dikomentari, seperti tudak semua hal layak dibikin status. Pilihlah status yang memotivasi, yang menyemangati dan lebih positif. Maka jangan habiskan waktu setahun lagi hanya untuk melakukan hal yang sama namun tidak ada manfaatnya. Jadilah literat, salam literasi!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *