Segalanya tergantung kebiasaan kita. Mau terbiasa baik atau terbiasa buruk, itu sebuah pilihan. Maka ada benarnya, kata bijak yang menyebut “kita akan dimatikan sesuai kebiasaan kita”.
Di sekitar kita, ada orang yang terbiasa ngomongin orang lain. Ada pula yang kerjanya ngurusin hidup orang lain, sementara si orang lain nggak pernah mau diurusin dia. Ada pula negara yang kerjanya bikin aturan, atur rekening atur pajak ataur tanah, hingga lupa tugasnya menyejahterakan rakyat. Ada orang terbiasa membaca buku, ada pula yang lebih senang ngobrol. Semuanya, tergantung kebiasaan kita. Tinggal pilih mau yang mana?
Maka siapapun bisa jadi terampil bila dibiasakan. Membaca pun akhirnya bisa jadi kebiasaan bila dibiasakan. Terbiasa melangkahkan kaki ke taman bacaan. Terbiasa dekat denagn buku. Seperti anak-anak TBM Lentera Pustaka yang minimal 3 kali seminggu membaca buku di taman bacaan. Tiap Rabu sore – Jumat sore, dan Minggu pagi, mereka selalu datang dan ada di taman bacaan untuk membaca. Seperti yang terjadi pada sore ini (6/8/2025).
Tentu, tadinya mereka bukan anak-anak yang terbiasa membaca buku. Apalagi sebelum ad ataman bacaan, pasti tidak ada akses bacaan. Tapi kini, setelah dibiasakan, anak-anak itu berubah menjadi lebih dekat dengan buku. Sudah terbiasa membaca buku, terbiasa berada di tama bacaan. Seperti ada panggilan hati bila sudah waktunya membaca, mereka selalu datang dan duduk bersanding bersama buku. Bahkan di jam baca, ada sebagian dari mereka yang belajar computer. Mengetik atau mengerjakan tugas sekolah, sebagai bagian dari literasi digital yang memang ada di TBM Lentera Pustaka.
Anak-anak yang terbiasa membaca buku di TBM Lentera Pustaka sudah menjadi kebiasaan. Ada tidak ada wali baca, ada tidak ada relawan, secara otomatis bila sudah waktunya mereka akan melangkahkan kaki ke taman bacaan. Datang, mengambil buku, dan duduk membaca selama 1,5-2 jam. Maka mulailah untuk membiasakan baik ke ana-anak. Tidak ada kata terlambat untuk memulai kebiasaan baik seperti membaca. Semuanya butuh proses, butuh waktu dan tidak ada yang instan. Masalahnya mau atau tidak? Punya komitmen dan konsisten atau tidak melaksanakannya.
Anak main boleh, nonton boleh, apalagi sekolah harus banget. Tapi membaca buku juga harus disediakan waktu dan dibiasakan perilakunya. Karena kebiasaan itulah yang membedakan di antara mereka di kemudian hari. Mau ngapain dan seperti apa? Hingga nantinya, kebiasaan baiklah yang akan jadi tempat hidup mereka di masa depan. Sebab kebiasaan pada waktunya berubah menjadi karakter dan mengubak ketidakpastian jadi kepastian. Ketahuilah, terjebak dalam rutinitas itu mudah tapi menjadikan yang rutin pada kebiasaan baik itu yang sulit.
Sungguh, setiap anak bebas membentuk kebiasaanya. Setiap orang punn punya kebebasan untuk menentukan arah hidupnya. Entah itu dalam hal pendidikan, pekerjaan, pergaulan, atau gaya hidup. Namun, kebebasan itu datang dengan konsekuensi bila tidak diimbangi dengan kebiasaan baik. Salam literasi #TBMLenteraPustaka #TamanBacaan #BacaBukanMaen