Anak TBM Bertanya, Kenapa Puasa Harus Lapar?

Ada anak TBM Lentera Pustaka bertanya ke saya, kenapa puasa harus lapar? Ya saya jawab, karena orang yang berpuasa memang harus menahan diri dari rasa lapar dan haus. Selain menahan diri dari hawa nafsu dan perbuatan buruk. Jangan bilang puasa bila tidak lapar.

Laparnya orang yang berpuasa itu hanya simbol. Tentang apa yang dirasakan orang-orang miskin dan anak-anak yatim. Termasuk anak-anak dan orang dewasa di Gaza pun tengah merasakan lapar. Akibat perbuatan keji dan zolim dari Israel. Lapar, agar bisa merasakan susahnya mencari atau mendapat makanan orang-orang yang tidak mampu. Lapar bukan karena puasa. Tapi karena tidak punya uang untuk membeli makanan. Makanya, puasa harus lapar.

Lapar itu berasa ingin makan. Akibat perut kosong. Lapar pula jadi sebab lemas dan lesu. Karena asupan makanan tidak ada. Lapar itu soal keadaan dan kepedulian. Bukan hanya soal perasaan. Karena hari ini, banyak orang yang tidak lapar tapi tidak mau memberi makan orang yang lapar. Bahkan nyatanya, tidak sedikit orang yang kenyang bergaya seperti orang yang lapar. Maka korupsi pun terjadi.

Puasa memang harus lapar. Karena lapar biasanya menjadikan hati lebih bersih. Lapar yang mampu menimbulkan cahaya akhlak dan mencerahkan mata hati. Kata Imam al-Ghazali, hanya kenyang yang membuat orang bodoh, buta mata hati, dan malas berpikir. Siapapun yang lapar pasti akan menghilangkan sifat sombong. Kufur terhadap nikmat Allah. Saat puasa, lapar juga dapat menghancurkan semua hawa nafsu dan syahwat jahat manusia.

Ada yang bilang, lapar identik dengan kemiskinan. Tapi di balik laparnya orang miskin, ada pelajaran berharga. Bahwa karena lapar, banyak orang jadi lebih tekun dalam ibadah. Jadi lebih tahu diri dan peduli. Lapar pula yang membuat kita sehat, tidak mudah terkena penyakit.

Puasa memang harus lapar. Latihan lapar. Agar lebih hemat, tidak memaksa keinginan padahal tidak dibutuhkan. Lapar yang bikin belanja jadi terkendali, dan tidak makin rakus harta. Dan lapar pula yang menjadi inspirasi. Untuk lebih peduli dan mengutamakan orang lain. Lebih gemar sedekah dengan memberi makanan kepada anak-anak yatim maupun fakir miskin.

Kenapa puasa harus lapar? Agar kita ikut merasakan gimana rasanya perut kosong. Gimana rasanya jadi orang miskin. Dan karena lapar pula yang dirasakan calon orang-orang penduduk surga. Mereka yang selalu berjuang dan berkorban dengan air mata, lapar, sakit, lelah, pahit, sabar, dan tetap bersyukur di segala keadaan. Jadi, sedikit lapar masih lebih baik daripada sesak nafas atau terlalu cinta dunia.

Lapar itu pelajaran. Akan pentingnya berbagi dan peduli kepada mereka yang membutuhkan bantuan. Terkadang nikmat itu bukan apa-apa yang kita miliki. Namun apa yang Allah hindarkan kita darinya. Salam literasi #BacaBukanMaen #TamanBacaan #TBMLenteraPustaka