Apa dan Bagaimana Membangun Kemitraan di TBM?

Bertajuk “Membangun Kemitraan di TBM”, Forum TBM menggelar live Instagram Sapa TBM ke-3 dengan menghadirkan narasumber 1) Syarif Yunus dari TBM Lentera Pustaka Bogor, 2) Yudi dari Rumah Baca Sang Patualang Wonosobo, dan 3) Dayu dari TBM Pinjam Pustaka Sorong yang dipandu Aris Munandar, Pengurus PP Forum TBM (7/7/2023). Diikuti 24 peserta, kegiatan ini bertujuan untuk berbagi informasi akan pentingnya membangun kemitraan di taman bacaan. Upaya kolaborasi dengan berbagai pihak dalam memajukan aktivitas taman bacaan di mana pun.

 

Salah satu poin penting dalam meningkatkan kemitraan di TBM adalah mengajak pihak korporasi atau perusahaan untuk ber-CSR atau mendukung aktivitas giat membaca di taman bacaan. Kemitraan di taman bacaan, tentu dapat berbentuk penggalangan komunitas relawan, donatur buku, CSR di TBM, atau sponsor CSR korporasi untuk ikut membiayai operasional dan seluruh aktivitas taman bacaan. Kemitraan konkret melalui CSR korporasi ini yang dialami selama 5 tahun berturut-turut oleh TBM Lentera Pustaka di kaki Gunung Salak Bogor yang setiap tahunnya selalu didukung 3 perusahaan dengan besaran kontribusi mencapai Rp. 60 juta per tahun

 

Untuk itu, kemitraan di TBM dapat dibangun melalui proses yang tidak mudah. Harus didukung oleh komitmen dan konsistensi dalam berliterasi di taman bacaan. Setidaknya ada 6 (enam) cara yang patut ditempuh taman bacaan untuk mendapatkan mitra CSR antara lain:

  1. TBM selalu aktif dan memiliki kinerja yang dapat dijadikan “modal penting” untuk menggaet mitra.
  2. TBM harus melakukan promosi dan publikasi secara rutin di media online atau media sosial sebagai rekam jejak aktivitas literasi di TBM.
  3. TBM selalu memperkuat relasi dan hubungan baik dengan pihak swasta yang peduli terhadap aktivitas taman bacaan untuk menawarkan CSR di TBM.
  4. TBM perlu menyiapkan kontraprestasi atau benefits dari korporasi atau mitra swasta bila melakukan CSR di taman bacaan. Apa untungnya CSR di taman bacaan Anda?
  5. TBM selalu berkomunikasi dan memberikan laporan berkala terkait aktivitas TBM dan pemanfaatan donasi/dana CSR yang diberikan. Sebagai bukti profesionalisme dan transparansi pengelola taman bacaan kepada pemberi CSR.
  6. TBM memiliki rencana tahunan dan keterlibatan relawan/komunitas sebagai “daya tarik” CSR korporasi di taman bacaan.

 

TBM atau taman bacaan di era digital begini tidak mungkin lagi “menutup diri” dari pengaruh pihak lain. TBM, mau tidak mau, harus membuka diri untuk berkolaborasi dengan siapa pun. Pihak swasta yang mau CSR, donatur buku, atau lembaga lain yang peduli literasi dan taman bacaan. Maka, pegiat TBM harus berani “jual diri” untuk bermitra dengan siapapun. Membuka ruang “orang-orang baik” untuk terlibat dalam kiprah literasi di taman bacaan.

Nah, sejatinya kemitraan di TBM pasti terjadi bila 1) pengelolanya bekerja sepenuh hati, bukan setengah hati, 2) TBM dikelola dengan komitmen an konsistensi, 3) punya kinerja yang bisa dipromosikan. Agar pihka korporasi tertarik dan mau mempertimbangkan dukungan CSR di taman bacaan, apa pun bentuknya.

 

Kemitraaan di TBM, harus disadari” sebagai wujud tanggung jawab sosial pihak swasta dan siapapun di taman bacaan. Tapi masalahnya, mau ke mana dan seperti apa CSR yang dilakukan di TBM? Inilah “pekerjaan rumah” terbesar TBM dalam menggaet mitra dalam berkiprah di gerakan literasi dan aktivitas taman bacaan.

 

Untuk diketahui, kegiatan “Sapa TBM” merupakan bagian rangkaian HUT ke-18 Forum TBM pada 11 Juli 2023 ini. Dengan tema “Merdeka Literasi, Menguatkan Ruang Pendidikan Masyarakat”, Forum TBM bertekad untuk menjadi elemen penting dalam mengkampanyekan kegemaran membaca dan pentingnya taman bacaan sebagai ikhtiar pemberdayaan masyarakat berbasis inklusi sosial. Salam literasi #SapaTBM #TamanBacaan #ForumTBM

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *