Apa Masih Ada Anak-anak yang Rajin Baca di Era Digital?

Apa masih ada anak-anak yang rajin membaca buku di zaman begini?

Faktanya, tiap hari Minggu, aktivitas di TBM Lentera Pustaka baru dimulai pukul 10.00 WIB. Tapi anak-anak yang rajin membaca sudah datang pukul 8.30 WIB. Kenapa? Sederhana saja, agar waktu membaca bukunya lebih lama. Lebih bebas memilih buku bacaan. Di samping jadi bukti, taman bacaan telah memberi dampak positif, terbentuknya perilaku dan kebiasaan membaca di kalangan anak-anak. Apalagi tradisi di TBM Lentera Pustaka, tiap hari Minggu lebih banyak dipakai untuk memotivasi dan bermain games bersama wali baca dan relawan.

Anak rajin baca itu lawannya anak malas baca. Anak rajin baca, tentu lebih dekat dengan buku daripada anak-anak yang ngga suka baca. Anak yang rajin baca antonimnya anak-anak yang kerjanya main, nongkrong yang nggak ada manfaatnya. Sekalipun hidup di tengah era digital, anak-anak TBM Lentera Pustaka di kaki Gunung Salak Bogor tetap dekat dengan buku bacaan. Silakan saja berkunjung dan membuktikannya sendiri di hari Minggu pukul 10.00-12.00 WIB.

Taman bacaan, seperti TBM Lentera Pustaka, hanya tempat untuk sediakan tempat membaca anak-anak. Anak-anak yang diajak dekat dengan buku, lalu sadar diri untuk mempersiapkan masa depan lebih baik. Minimal lebih baik dari orang tuanya. Biar bisa mandiri, bisa berkompetisi di era yang tidak lagi bisa dihadapi dengan begini-begini aja atau begitu-begitu saja.


Anak-anak yang rajin baca, sadar betul. Bahwa sarlingan terberat mereka bukan orang lain tapi dirinya sendiri. Mau atau tidak membaca buku. Karena anak-anak yang rajin baca paham, bahwa teman-temannya di sekolah pun ingin jadi orang sukses. Bila tidak rajin, di mana ada orang bisa sukses?

Memang membaca buku nggak mudah. Ada aja tantangan dan kendalanya. Tapi di mata anak-anak yang rajin baca, meskipun “buku” seperti jalan curam dan terpinggirkan. Mereka tetap ikhtiar sediakan waktu untuk membaca. Ikhtiar sambil berdoa, agar Allah SWT memberikan jalan yang mudah dan berkah ke depannya.

Bila sekolahnya rajin, bacanya rajin, dan selalu hormat pada orang tua. Insya Allah, anak-anak yang rajin baca pasti akan “ditolong” Allah SWT esok. Itulah bedanya “kebetulan” dan “kebenaran” dalam hidup. Hasil yang diperoleh sesuai dengan ikhtiar yang dilakukan, itu kebenaran bukan kebetulan. Salam literasi. #TamanBacaan #BacaBukanMaen #TBMLenteraPustaka

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *