Kenapa Adan pesan disuruh berbuat baik? Karena baik atau kebaikan bukan bawaan sejak lahir. Tapi proses yang dibiasakan sehingga menjadi kebiasaan baik. Baik memang harus dilatih, dibiasakan, dan dipelihara. Terus-menerus berbuat baik, konsisten dalam kebaikan.
Kita percaya, kebiasaan dapat membentuk karakter kita. Dan kebiasaan hanya terjadi bila dilakukan secara rutin, dilatih dengan penuh konsistensi. Tanpa dibiasakan, apapun yang baik akan sulit dikerjakan. Maka tumbuhkan terus kebiasaan baik yang sudah dimiliki. Terbiasa membaca buku, terbiasa mengaji, terbiasa sedekah, bahkan terbiasa diam daripada gibah itu contoh perbuatan baik.
Aristoteles menegaskan bahwa karakter seseorang tidak terbentuk secara instan, melainkan melalui proses yang panjang dan berulang-ulang. Karakter yang dibiasakan, kebiasaan yang kita lakukan sehari-hari. Entah kecil atau besar, sesuatu ya gbbaik memang harus dibiasakan. Sehingga menjadi budaya atau karakter seiring berjalannya waktu. Jika kita terbiasa melakukan hal-hal yang baik, jujur, dan bertanggung jawab maka karakter kita pasti akan menjadi baik. Sebaliknya, jika kita terbiasa melakukan hal-hal yang buruk, curang, dan tidak bertanggung jawab, maka karakter kita juga akan menjadi buruk.
Mengembangkan Kebajikan dengan Terus-Menerus Melakukan Kebaikan:
Aristoteles juga mengajarkan bahwa kebajikan (virtue) bukanlah sesuatu yang bawaan sejak lahir, melainkan sesuatu yang harus diusahakan dan dikembangkan. Cara untuk mengembangkan kebajikan adalah dengan terus-menerus melakukan kebaikan dalam segala aspek kehidupan kita. Dengan membiasakan diri berbuat baik, kita akan semakin terbiasa dan akhirnya kebaikan itu akan menjadi bagian dari karakter kita.
Baik, memang bukan bawaan sejak lahir. Melainkan proses yang harus dibiasakan. Prinsip itulah yang dilakukan relawan TBM Lentera Pustaka di kaki Gunung Salak Bogor. Selama bulan puasa menggelar program “NgabubuRead – Ramadan Ceria” untuk membiasakan tadarus dan khataman setiap Sabtu di taman bacaan. NgabubuRead sudah jadi tradisi dan kebiasaan di TBM Lentera Pustaka. Di luar bulan puasa, relawan TBM Lentera Pustaka pun terus bergerak dan membiasakan diri untuk melayani 230-an anak-anak pembaca aktif di taman bacaan. Mulia dari membimbing anak-anak yang membaca, mengajar calistung anak kelas prasekolah, mengajar baca tulis kaum buta aksara, hingga menjalankan motor baca keliling untuk sediakan akses bacaan ke kampung-kampung. Terlepas dari apapun, relawan TBM Lentera Pustaka hanya membiasakan perbuatan baik di tengah aktivitas sehari-harinya.
Mungkin kita sering lupa. Bahwa kebiasaan-kebiasaan kecil yang kita lakukan setiap hari memiliki dampak yang besar terhadap pembentukan karakter kita. Memilih aktivitas sosial yang rutin dapat menjadi kebiasaan baik. Karenanya, sangat penting bagi kita untuk selalu ikhtiar dan berusaha melakukan yang terbaik dalam segala hal. Agar menjadi kebiasaan baik, tentu berkat komitmen dan konsistensi yang tinggi.
Patut direnungkan, apa sih kebiasaan-kebiasaan baik yang sudah kita lakukan? Dua puluh empat jam sehari, berapa waktu yang kita gunakan untuk berbuat baik dan menebar manfaat kepada sesama? Di mana dan k mana kita berbuat baik? Jangan sampai, kita lupa dan menyesal karena belum mau berbuat baik. Baik itu bukan bawaan sejak lahir. Tapi harus dilatih dan dibiasakan dalam keseharian. Mari kita mulai kebaikan dari hal-hal kecil dan sederhana hingga terbiasa melakukan kebaikan.
Sederhana saja, bila mau hidup lebih baik maka biasakan berbuat baik. Baik itu gampang dibicarakan tapi sulit dilakukan. Salam literasi! #TBMLenteraPustaka #NgabubuRead #TamanBacaan