Hari ini Sabtu (14/1/2023), BTV dalam program “Berita Satu Pagi” mengangkat sosoka pegiat literasi Syarifudin Yunus selaku Pendiri TBM (Taman Bacaan Masyarakat) Lentera Pustaka di kaki Gunung Salak Bogor. Sebuah kisah perjuangan dalam menegakkan giat membaca dan budaya masyarakat. Dipandu host Stefani Ginting, tayangan berdurasi 18 menit ini menelisik perjuangan Syarif dalam”membesarkan” TBM Lentera Pustaka dari titik “nol” menuju “gol”.
Dalam narasinya, Berita Satu Pagi menyebut TBM Lentera Pustaka sebagai taman bacaan paling komprehensif di Indonesia. Hal ini dikarenakan, awalnya hanya melayani 1 program literasi yaitu taman bacaan. Tapi setelah 5 tahun berjalan, kini TBM Lentera Pustaka telah mengelola 15 program literasi, di antaranya: taman bacaan, gerakan berantas buta aksara, kelas prasekolah, yatim binaan, jompo binaan, koperasi simpan pinjam kaum ibu, motor baca keliling, literasi digital, hingga literasi finansial. Menariknya, seperti ditanyakan Stefani Ginting, aktivitas Taman Bacaan Lentera Pustaka pun didukung oleh 5 wali baca dan 12 relawan yang mengabdi setiap minggunya di taman bacaan. Alhasil hingga kini, tidak kurang 200 orang setiap minggunya menjadi pengguna layanan taman bacaan dengan dukungan koleksi lebih dari 10.000 buku.
Bertajuk “Mimpi Lentera Pustaka Hapus Buta Aksara”, Berita Satu Pagi BTV meng-interview langsung Syarifudin Yunus, Pendiri TBM Lentera Pustaka sekaligus Dosen Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FBS Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) yang sengaja seminggu sekali dari Jakarta ke Bogor untuk menemani dan memotivasi abak-anak usia sekolah yang membaca sebagai cara untuk menekan angka putus sekolah, di samping memberantas buta aksara yang masih ada di era digital begini. (Simak pula di https://www.youtube.com/watch?v=M4kEXMa5Q-Q)
Beragam pertanyaan dilayangkan, mulai dari peran relawan di taman bacaan, aktivitas literasi yang dijalankan, dampak langsung taman bacaan terhadap masyarakat, hingga harapan ke depan TBM Lentera Pustaka. Sebagai pendidik, Syarif pun menyatakan pentingnya kolaborasi berbagai pihak di taman bacaan, baik warga, relawan, dan korporasi untuk mendukung aktivitas taman bacaan. Sebagai cara sederhana untuk membangun kebiasaan membaca anak-anak di era digital. Di samping menjadi sentar pemberdayaan masyarakat, khususnya di daerah yang membutuhkan seperti di Desa Sukaluyu Kec. Tamansari Kab. Bogor di mana TBM Lentera Pustaka berlokasi.
Di penghujung acara, Berita Satu Pagi pun menanyakan mimpi TBM Lentera Pustaka ke depan. Maka, Syarif pun menyatakan tekadnya untuk membangun pemberdayaan ekonomi melalui rencana membuka kafe literasi bernama “Kopi Lentera”, tempat ngopi dan kuliner berbasis literasi yang di Rooftop Baca lantai 2 di TBM Lentera Pustaka seluas 80 meter persegi yang saat ini masih dalam pembangunan.
Di tengah kesan taman bacaan masih terpinggirkan, acara TV yang mengangkat taman bacaan seperti Berita Satu Pagi BTV patut diapresiasi. Sebagai bagian mengkampanyekan pentingnya membaca buku dan budaya literasi di era digital. Salam literasi #LiputanMedia #TamanBacaan #TBMLenteraPustaka