Selalu bersyukur dan tetap berbuat baik dalam kondisi apapun adalah refleksi dari cara berpikir positif. Cara berpikir yang orientasinya menebar manfaat. Soal apapun dilihat dari sisi baiknya. Di manapun selalu peduli untuk memberi kontribusi yang positif. Tetap optimis dalam segala keadaan. Maka di zaman begini, bertahan dengan cara berpikir yang positif sangat penting. Karena dapat membantu kita menjadi lebih produktif, lebih bijak dalam menyikapi realitas kehidupan.
Tapi sayangnya, berpikir positif sama sekali tidak mudah. Sangat butuh perjuangan untuk menjadi orang yang berpikir positif. Apalgi ketika sedang tertimpa suatu masalah. Tidak sedikit orang yang cenderung berpikiran negatif. Akibatnya, berpotensi membuat orangnya dilanda cemas, khawatir, dan stres. Maka ada baiknya, untuk selalu waspada dan bergaul dengan orang-orang yang berpikir positif. Karena sejatinya, tidak ada masalah yang tidak dapat diselesaikan, Apalagi bila Allah SWT sudah berkehendak.
Biasanya, orang yang tidak nyaman dengan dirinya mencoba mengerdilkan orang lain. Sementara orang berpikir positif selalu senang melihat orang lain maju dan berkembang. Jika disadari, soal apapun, tidak ada gunanya menyalahkan orang lain. Apalagi membenci atau berprasangka buruk. Sehingga menbuat diri jadi cemas dan gelisah. Jika berlarut-larut, bukan tidak mungkin berdampak terhadap kesehatan mental. Lalu sehari-harinya jadi toxic people. Niat, pikiran, dan perbuatannya hanya untuk merugikan orang lain.
Berangkat dari realitas itu, salah satu cara mempertahankan berpikir positif adalah berkiprah di taman bacaan masyarakat. Seperti yang dilakukan pegiat literasi di Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Lentera Pustaka di kaki Gunung Salak Bogor. Berkiprah dengan sepenuh hati untuk membimbing anak-anak yang membaca buku, mengajar kaum buta huruf, mengajar calistung anak kelas prasekolah, memfasilitasi computer untuk literasi digital, hingga menjalankan aktivitas motor baca keliling untuk sediakan akses bacaan ke kampung-kampung. Melalui aktivitas literasi di taman bacaan, siapapun setidaknya dapat membiasakan untuk berpikir positif, mau berbuat baik dan menebar manfaat, serta selalu bersyukur di setiap keadaan. Sisi positif dari berkiprah secara sosial di taman bacaan adalah mentradisikan berpikir positif untuk siapapun.
“Allah senantiasa menolong hambanya selama ia menolong saudaranya” (HR. Muslim: 4867). Membantu sesama dan berpikir positif adalah prinsip hidup yang patut dijunjung tinggi. Karena hal itu terbukti efektif untuk membangun sikap optimis dan melihat sisi baik dari setiap peristiwa atau masalah. Tanpa pikiran yang positif dan semangat untuk membantu sesama, bukan tidak mungkin masalah demi masalah justru akan menghampiri. Semakin cemas, gelisah, dan tertekan pikirannya.
Maka spirit sehari-hari yang harus dibangun. Adalah senantiasa berpikir positif. Selalu berani mengubah niat baik jadi aksi nyata. Melalkukan sesuatu yang bermanfaat untuk orang banyak. Tanpa pedulikan cibiran atau penilaian orang lain. Karena apapun yang baik pasti akan kembali kepada yang melakukannya. Literat itu berani berpikir positif. Dan saat berpikir positif tanpa tapi … Salam literasi #BacaBukanMaen #TamanBacaan #TBMLenteraPustaka