Sebagai upaya meningkatkan sinergi dan kolaborasi gerakan literasi di Kabupaten Bogor, Dinas Arsip dan Perpustakaan (DAP) menggelar “Bedah Program Perpustakaan” yang melibatkan pegiat literasi dari Forum TBM Kabupaten Bogor (12/7/2022). Dibuka oleh H. Tb. A. Luthfi Syam (Kadis DAP) didampingi Nana Mulyana (Sekdis DAP), acara ini dihadiri 35 peserta dari Forum TBM, Disdik, Bappeda, DPMD, dan Paguyuban Duta Baca sekaligus untuk meningkatkan indeks literasi masyarakat melalui program literasi dan taman bacaan yang efektif.
“Saya berharap bedah program perpustakaan ini menjadi momen untuk sinergi yang lebih efektif dalam menggerakkan aktivitas membaca dan literasi bagi masyarakat Kabupaten Bogor. Mari kita berkoordinasi dan optimalkan gerakan literasi melalui taman bacaan yang sudah secara konkret terjun melayani masyarakat” ujar H. Tb. A. Luthfi Syam, Kadis DAP dalam sambutannya.
DAP Kabupaten Bogor memandang pegiat literasi TBM dapat menjadi mitra yang pas untuk mengoptimalkan program membaca dan perpustakaan. Beberapa agenda yang dibahas antara lain: 1) optimalisasi 4 mobil perpustakan keliling yang tersedia di DAP, 2) workshop literasi untuk pegiat literasi TBM, 3) peningkatan kegemaran membaca anak dan masyarakat melalui alokasi dana desa, dan 4) penulisan naskah kuno dan kearifan local Kab. Bogor. Untuk itu, kerja sama antara DAP Kab. Bogor, pegiat literasi TBM, dan duta baca menjadi penting disinergikan.
Ikut hadir dalam acara ini, Sitta dan Syarif (FTBM Kab. Bogor), Angga, Andri, Pri (DAP Kab. Bogor) untuk menyamakan persepsi dan inisiasi program literasi yang lebih berdampak langsung ke masyarakat. Selain menjadikan literasi sebagai landasan untuk memberdayakan masyarakat, tidak terbatas pada tradisi baca-tulis. Literasi untuk semua.
Melalui bedah program perpustakaan ini, seluruh pemangku kepentingan diharapkan dapat menjalin sinergi yang intensif dalam upaya mewujudkan tradisi membaca dan budaya literasi sebagai saran untuk mengangkat indeks literasi masyarakat Kab. Bogor. Untuk itu, pihak desa dan kecamatan di Kabupaten Bogor pun perlu mengkoordinasikan aktivitas taman bacaan di wilayahnya secara optimal.
Karena ke depan, kolaborasi dan sinergi dalam gerakan literasi melalui perpustakaan dan taman bacaan sama sekali tidak dapat dihindari. Maka sinergi harus dimulai dari sekarang, dari yang kecil secara bersama-sama. Salam literasi