Praktik baik di taman bacaan memang sulit terjadi tanpa eksekusi, tanpa tindakan. Maka kata kunci aktivitas taman bacaan dan gerakan literasi adalah eksekusi. Apapun harus dikerjakan. Karena selain menjadi ladang amal, visi taman bacaan untuk menegakkan tradisi baca dan budaya literasi tidak akan pernah terjadi tanpa eksekusi. Maka benar kata bijak yang menyebut, “visi tanpa eksekusi adalah lamunan, eksekusi tanpa visi adalah mimpi buruk”. Itu berarti, taman bacaan di mana pun harus mampu seimbangkan ekseksui dan visi.
Eksekusi itulah yang menjadi spirit TBM Lentera Pustaka di kaki Gunung Salak Bogor. Seperti yang terjadi pada Minggu (7/8/2022) beragam aktivitas terjadi di taman bacaan yang di kenal aktif dan kreatif ini. Mulai dari kegiatan laboratorium baca dan motivasi dari Syarifudin Yunus, Pendiri TBM Lentera Pustaka lalu dilanjutkan permainan literasi oleh wali baca dan relawan di Kebun Baca Lentera yang dihadiri 60 anak-anak pembaca aktif. Tidak cukup sampai di situ, anak-anak pun secara berkelompok pun Latihan “Lomba Giat Literasi” dalam rangka HUT ke-77 RI yang digelar TBM Lentera Pustaka pada Minggu, 21 Agustus 2022 nanti. Kata kuncinya, eksekusi memang mampu bikin taman bacaan kian semarak.
Di siang harinya, wali baca, relawan dan pendiri TBM Lentera Pustaka pun berdiskusi berbagai program literasi terkait dengan 1) Lomba Giat Literasi Agustusan di taman bacaan, 2) rencana pembuatan buku documenter prkatik baik 5 tahun TBM Lentera Pustaka, dan 3) Festival Literasi Gunung Salak #5. Tepat pukul 13.30, dikarenakan 4 kaum ibu warga belajar Gerakan BERantas BUta aksaRA (GEBERBURA) telah datang maka relawan pun mengajar aktivitas baca-tulis. Hingga di sore hari pukul 16.00 WIB, TBM Lentera Pustaka pun menggelara “pengajian lebaran yatim” sebagai wujud kepedulian sosial terhadap anak-anak yatim binaan. Dihadiri 13 anak yatim binaan dan 4 janda, Pendiri TBM Lentera Pustaka pun menyalurkan santunan anak yatim dan janda dari sahabatnya. Sekali lagi, apapun bisa terjadi di taman bacaan asal di eksekusi.
Ekesekusi adalah kata kunci praktik baik di taman bacaan. Karena di zaman begini tidak cukup hanya niat atau omongan baik tanpa eksekusi. Orang-orang hebat itu ada karena mereka bertindak dengan hati, berbuat sesuatu untuk orang lain yang bermanfaat. Sambil berani membuang rasa ego, sok pintar sendiri tanpa rasa peduli. Di mana pun dan hingga kapan pun, hanya eksekusi atau tindakan yang jadi penyebab utama terjadinya perubahan. Sama sekali perubahan tidak akan terjadi bila dikeluhkan, dilamunkan apalagi dibenci.
Sekalipun taman bacaan masih tetap “jalan sunyi” pengabdian. Namun pegiat literasi di mana pun memang tidak boleh berhenti eksekusi. Hanya eksekusi atau Tindakan nyata yang bisa membuat perbedaan sekaligus perubahan. Siapa pun yang berani bertindak maka kebaikan jadi mudah diraih. Sementara gagal hanya milik orang-orang tidak pernah bertindak lagi takut mengambil tanggung jawab.
Maka kapan pun dan di mana pun, taman bacaan selalu ditantang untuk tetap bertindak. Eksekusi semua yang baik dan bermanfaat. Sambil memlihara pikiran baik, bicara baik, dan tindakan baik. Walau hasilnya tidak selalu baik. Tapi proses, pasti tidak pernah mengkhianati hasil. Salam literasi #PraktikBaik #TamanBacaan #TBMLenteraPustaka