Hari Gini Belum Punya Dana Pensiun, Inilah 5 Risiko yang Mengancam di Hari Tua?

Sudah pasti, semua pekerja dan semua orang ingin tetap sejahtera di masa pensiun, saat tidak bekerja lagi. Tetap nyaman dan mampu mempertahankan gaya hidup di hari tua, sama persis seperti waktu masih bekerja. Selain untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hati dan gaya hidup, siapapun yang bekerja pasti ingin tetap punya “uang cukup” di masa pensiun. Mana ada orang yang jaya saat bekerja tapi merana di masa pensiun. Itulah yang disebut “kerja yes, pensiun oke”.

 

Tapi sayangnya, saat ini hanya 5,4% saja pekerja di Indonesia yang memiliki dana pensiun dari 55 juta pekerja formal. Bahkan 81 juta pekerja informal sama sekali belum punya program jaminan hari tua atau dana pensiun. Hari ini pekerja di Indonesia “sangat berisiko” untuk hari tuanya, untuk masa pensiun. Maka mau tidak mau, tiap pekerja memang harus punya kesadaran untuk memiliki dana pensiun sejak dini. Agar tetap sejahtera di masa pensiun, agar mampu memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari di hari tua saat tidak bekerja lagi.

 

Pekerja di Indonesia harus tahu. Akibat terlambat memiliki dana pensiun, setidaknya ada 5 (lima) konsekuensi yang terjadi pada tiap pekerja di masa pensiunnya nanti (sesuai survei yang ada), yaitu:    

  1. Faktanya 9 dari 10 pekerja di Indonesia sama sekali tidak siap pensiun akibat adanya uang yang cukup membiayai hidup saat tidak bekerja
  2. Ada 8 dari 10 pekerja di Indonesia yang khawatir tidak punya uang di masa pensiun.
  3. Hanya 1 dari 4 pensiunan yang mendapat bantuan finansial dari anaknya sekalipun belum tentu mencukupi.
  4. Ada 7 dari 10 orang pensiun di Indonesia yang akhirnya mengalami maslaah keuangan di hari tua atau masa pensiunnya.
  5. Konsekuensinya 70% pensinan yang ada akhirnya bergantung pada anak atau orang lain dan 20% lagi “terpaksa” bekerja lagi.

Apakah Anda akan berada pada lima kondisi di atas? Maka untuk terhindar dari kondisi berisiko di atas, maka jangan terlambat untuk mempersiapkan masa pensiun. Salah satunya dengan cara memiliki program DPLK (Dana Pensiun Lembaga Keuangan) untuk memiliki kesinambungan penghasilan di hari tua. 

 

Setiap pekerja harus paham. Bahwa dari tahun ke tahun, biaya hidup semakin tinggi dari tahun ke tahun. Dengan angka harapan hidup di Indonesia yang kini mencapai 71 tahun pun jadi sebab masa pensiun itu “panjang” (ada 17 tahun masa kehidupan bila pensiun di usia 55 tahun) sehingga butuh biaya yang besar pula. Lebih dari itu, kondisi keuangan di masa pensiun pun serba tidak pasti, entah akibat kondisi kesehatan atau kebutuhan lainnya. Belum lagi, obsesi untuk mempertahankan gaya hidup di masa pensiun seperti saat masih bekerja. Semua kondisi tersebut, suka tidak suka, jadi sebab pentingnya tiap pekerja mempersiapkan masa pensiunnya sendiri melalui DPLK.

 

Memangnya, apa sih untungnya memiliki DPLK?

Jawabnya sederhana, dana pensiun bukan untuk masa skearang tapi untuk hari tua. Untungnya DPLK adalah agar tetap punya dana yang cukup untuk hari tua, saat tidak bekerja. Di samping untuk memelihara kesinambungan penghasilan di masa pensiun. Kebutuhan hidup butuh biaya, gaya hidup butuh biaya, dan kesehatan pun butuh biaya. Nah, saat masih bekerja tentu tidak masalah. Tapi bila sudah pensiun, dati mana biaya untuk itu semua? Itulah pentingnya DPLK bagi tiap pekerja. Lebih rinci lagi, setidaknya ada 3 (tiga) untungnya pekerja yang punya DPLK, yaitu: 1) adanya kepastian dana untuk hari tua, 2) adanya hasil investasi yang optimal karena bersifat jangka panjang, dan 3) melatih diri untuk “sedia payung sebelum hujan”, menabung sedikit saat bekerja sebelum masa pensiun tiba.

 

Karena itu, mengkampanyekan pentingnya dana pensiun atau DPLK kepada setiap peserta harus terus dilakukan. Agar 136 juta pekerja di Indonesia tahu dan paham akan pentingnya memiiki dana pensiun atau DPLK. Semakin tahu semakin paham, maka kesempatan untuk tiap pekerja memiliki DPLK makin terbuka. Caranya, tentu melalui 1) edukasi yang berkelanjutan dan 2) kemudahan akses memiliki program DPLK. Jadi, jangan terlambat untuk memiliki dana pensiun atau DPLK. Agar tidak merana di hari tua, di masa pensiun.

 

Kurangi sedikit gaya hidup di masa bekerja, untuk siapkan masa pensiun yang lebih Sejahtera. Lebih mandiri dan tidak bergantung kepada orang lain. Kerja yes, pensiun oke. Salam #YukSiapkanPensiun #EdukatorDanaPensiun #EdukasiDPLK

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *