Di musim liburan sekolah begini, perhatikan apa yang dilakukan anak-anak di rumah? Maka jawabnya, main tanpa mengenal waktu, menonton TV habis waktu di depan layar, atau nongkrong yang tidak karuan. Semuanya aktivitas yang tidak bermanfaat. Apa itu cara yang benar mengisi liburan sekolah anak-anak?
Siapa pun yang menjadi orang tua, belum tentu menjadi manusia dewasa yang baik. Karena gagal menasihati anak-anak untuk mengisi waktu melalui kegiatan yang positif. Membiarkan anak-anak main tanpa kenal waktu hingga meninggalkan sholat adalah kesalahan. Maka orang tua dan orang dewasa harus peduli terhadap anak-anak. Untuk menasihat dan mengajarkan tentang cara mengisi waktu liburan sekolah dengan kegiatan yang positif.
Nah, salah satu cara mengisi liburan sekolah yang efektif adalah menyuruh anak-anak membaca buku di taman bacaan. Karena di taman bacaan, anak-anak menjadi terbiasa dekat dengan buku-buku bacaan. Di samping membiasakan punya kegiatan yang positif. Membaca itu bukan untuk pintar atau sukses. Tapi untuk membiasakan kegiatan dan interaksi yang positif sesama anak-anak.
Kenapa anak-anak usia sekolah perlu ke taman bacaan?
Di taman bacaan, anak-anak sejatinya tidak hanya membaca buku. Setidaknya ada 7 (tujuh) manfaat anak-anak datang ke taman bacaan, apalagi di saat liburan sekolah, yaitu:
- Menjadikan membaca buku sebagai kebiasaan
- Menambah ilmu pengetahuan
- Melatih interaksi dan berbahasa yang baik sesama anak-anak
- Mengurangi waktu main dan menonton TV yang tidak bermanfaat
- Meningkatkan kualitas karakter dan akhlak anak
- Membangun sikap percaya diri dan tidak minder
- Melatih etika dan adab anak yang lebih baik
Karena itu, Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Lentera Pustaka di kaki Gunung Salak selalu ikhtiar menjadikan taman bacaan sebagai tempat yang asyik dan menyenangkan. Anak-anak bisa membaca di ruang baca utama, di kebun baca, bahkan di rooftop baca ber-view Gunung Salak. Bahkan di TBM Lentera Pustaka, selalu ada nasihat baik yang disampaikan ke anak-anak melalui aktivitas laboratorium baca, event bulanan dengan tamu dari luar, dan jajanan kampung gratis.
Apalagi di daerah yang sudah ad ataman bacaan, apa alasannya anak-anak tidak datang ke taman bacaan? Sementara di daerah-daerah lain tidak ada taman bacaan. Sehingga tidak ada akses bacaan untuk anak-anak. Bila sedekah adalah ibadah, bukankah anak-anak yang membaca buku pun jadi ibadah? Bahkan orang tua pun dapat melatih dan mengajak anak-anak untuk donasi buku ke taman bacaan.
Di masa liburan sekolah, tidak semua anak-anak bisa menikmati liburan ke tempat wisata. Lau mau ke mana anak-anak itu? Maka jawabnya pergilah ke taman bacaan. Karena di taman bacaan, anak-anak bisa membaca buku untuk menjelajah tempat dan ilmu apa pun. Di taman bacaan, anak-anak dapat berkenalan dengan Harry Potter, menikmati cerita The Mysterious Benedict Society, atau Mata dan Nyala Api Purba, hingga Totto-chan – Gadis Cilik di Jendela.
Maka, ajak anak-anak ke taman bacaan apalagi di masa liburan sekolah. Tetaplah membaca buku di taman bacaan serajin ibadah menjalankan perintah Allah SWT. Karena hari esok sangat bergantun pada ikhtiar yang dilakukan hari ini. Salam literasi #BacaBukanMaen #TamanBacaan #TBMLenteraPustaka