Siang tadi, saya mendapat WA siang tadi dari mahasiswa semester 7 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Bunyinya “meminta izin untuk penelitian skripsi di TBM Lentera Pustaka. Kebetulan tahu TBM ini dari website yang ada di google dan saya sangat tertarik sekali untuk melakukan penelitian di sana…”. Maka saya pun membalas, silakan kak dan dengan senang hati untuk membantu.
Setelah 6 tahun beroperasi, mungkin TBM Lentera Pustaka sudah melayani dan menjadi objek penelitian skrip bagi 15 mahasiswa dari berbagai kampus, seperti UNJ, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Unindra. Unsika, STIA Al Hidayah, dan sebagainya. Untuk meraih gelar sarjana, berkat penelitian skripsi di TBM Lentera Pustaka di kaki Gunung Salak Bogor. Semester ini saja, seingat saya, ada 3 mahasiswa sedang menjalani tugas skripsi di TBM Lentera Pustaka.
Taman bacaan jadi objek penelitian skripsi. Inilah yang saya sebut “manfaat yang tak terlihat dari TBM”. Saat TBM dipilih mahasiswa untuk objek penelitian skripsi. Kesannya sederhana tapi manfaatnya luar biasa. Karena saya tahu sulitnya mahasiswa mencari tempat penelitian, mengambil data dan wawancara hingga bimbingan skripsi. Stres, pusing dan kadang hampir frustrasi. Sebuah perjuangan untuk meraih gelar sarjana. Untuk apa? Ya, untuk menggapai cita-cita mereka, lulus dan bisa kerja. Dan yang paling penting, menyenangkan orang tua karena anaknya sudah lulus kuliah. Artinya, TBM atau taman bacaan pun berperan penting dalam memudahkan mahasiswa untuk merampungkan skripsinya. TBM yang punya arti penting bagi mahasiswa, bagi masyarakat yang paham manfaat taman bacaan dan literasi.
Katanya, tolong menolong itu penting. Katanya lagi, sebaik-baik manusia itu yang paling bermanfaat untuk orang lain. Lalu apa tindakan konkretnya? Sudahkah kita tiap hari membantu orang lain? Mau menolong mahasiswa yang sedang skripsi? Atau malah senang bila menyusahkan orang lain? Buat saya, hidup kalau cuma bernafas doang tanpa memberi manfaat ke orang lain, lebih baik jadi patung. Maka bingung saja, bila di zaman begini, masih ada orang yang hidup dalam kebencian dan apatisme. Hanya berdiam diri tanpa mau berbuat untuk kebaikan dan memberi manfaat kepada orang lain.
TBM atau taman bacaan itu ladang amal semua orang. Selalu ada perbautan baik dan manfaat yang bisa dilakukan. Adalah komitmen TBM Lentera Pustaka untuk memudahkan urusan orang lain, membantu siapa saja yang bisa dibantu. Karena bila orang mampu meninggalkan yang tidak mampu. Orang kuat menjauhi yang lemah. Terus siapa yang mau membantu mereka? Siapa yang mau peduli kepada mahasiswa yang sedang pusing selesaikan skripsi? Siapa yang mau peduli untuk menyediakan tempat membaca buku anak-anak kampung?
Maka di TBM Lentera Pustaka, saya selalu belajar dan mendapat Pelajaran. Untuk selalu menolong orang lain sebelum meminta tolong pada Tuhan. Untuk membantu orang lain sebelum meminta bantuan Tuhan. Tapi bila tidak bisa dan tidak mampu menolong orang lain ya cukup diam, tidak usah menyusahkan orang lain. Karena Tuhan memberi kita umur panjang dan kekuatan semata-mata untuk menolong dan membantu orang lain, sebisa dan semampu kita!
Jadi objek penelitian skripsi, itulah manfaat yang tidak terlihat di taman bacaan. Salam literasi #TBMLenteraPustaka #TamanBacaan