Tiap hari Minggu, aktivitas di TBM Lentera Pustaka dimulai pukul 10.00 WIB. Tapi buat sebagian anak, mereka sudah datang pukul 08.30 WIB. Karena sudah terbiasa membaca, seakan waktu sayang banget bila terbuang percuma. Dari semua proses di TBM, pada akhirnya berjuang pada kebiasaan membaca itu sendiri.
Bagi yang tidak terbiasa, bisa jadi buku dan bacaan itu beban. Tapi bagi sudah terbiasa, antusiasme justru jadi energi sendiri untuk selalu dekat dengan buku. Terbukti, prioritas utama TBM adalah sediakan akses bacaan dulu, lalu membentuk kebiasaan membaca anak-anak. Di mana minat baca? Biarlah itu urusan “tukang survei” saja. Minat baca harusnya dibahas bila sudah ada akses bacaan.
Seperti anak-anak TBM Lentera Pustaka, ketika kebiasaan membaca sudah terbentuk. Maka rasa “lapar” akan bacaan datang dengan sendirinya. Pengelola pun hanya memfasilitasi saja, buka pagar dan sediakan tempat baca yang asyik dan menyenangkan. Nanti di pukul 10.00 WIB, aktivitas “Laboratorium Baca” biasanya dihadiri 150-an anak pembaca aktif, diantar sekitar 70-an ibu dan dibimbing 12-an relawan yang hadir setiap hari Minggu,,
Pentingnya kebiasaan membaca. Karena suka tidak suka, kebiasaan membaca yang terus menggelora. Ujungnya akan membuat anak-anak lebih bergairah menjalani hari-harinya, di samping jadi motivasi untuk maju (bukan pintar). Berproses, bergerak, dan mau melangkahkan kaki ke tempat-tempat baik dan bermanfaat. Hingga suatu saat nanti, kebiasaan membaca itu berubah menjadi karakter masing-masing anak.
Dari perilaku sederhana anak-anak TBM Lentera Pustaka, saya makin bisa belajar. Bahwa sifat sebagian besar orang itu sama. Tapi kebiasaan merekalah yang membedakannya. Salam literasi ya #TBMLenteraPustaka #TamanBacaan #BacaBukanMaen