Kenapa Belum Sempat Berbuat Baik di Taman Bacaan?

Semua orang pasti ingin berbuat baik. Niatnya sudah mantap. Tapi sayang, eksekusi untuk berbuat baik belum dilakukan. Katanya, belum sempat. Sibuk urusan kerjaan, belum punya waktu. Maka, jadilah belum sempat berbuat baik.

 

Setahun berlalu, tiga tahun pun terlewati. Masih belum sempat berbuat baik. Alasannya masih sama. Karena sibuk dan belum punya waktu. Sementara usia terus bertambah, umur makin berkurang. Fisik pun tidak lagi sekuat dulu. Bahkan penyakit mulai menggerogoti. Tidak mampu lagi berjalan jauh. Badan sering lelah dan capek. Masih sama keadaannya, belum sempat berbuat baik.

 

Seperti kawan saya. Karier di pekerjaannya patut diacungi jempol. Punya pangkat punya jabatan. Bahkan ekonomi dan hartanya pun sangat mencukupi. Kaya raya, apa yang dimau pasti bisa dibeli. Mau apa saja bisa. Traveling, kulineran, hingga melanggengkan gaya hidup yang berkelas. Nongkrong di tempat-tempat mewah pun sudah biasa. Tapi sayang, kawan saya belum sempat berbuat baik. Untuk mengubah niat baik menjadi aksi nyata.

 

Akhirnya, “malang tak dapat ditolak, untung tak dapat diraih”. Begitu kata peribahasa. Waktu pun terus berlalu. Kini kawan saya hanya terbaring sakit. Ada penyesalan di dalam hati yang tidak terkatakan. Tatapannya kosong, hidupnya mulai terasa hampa. Tidur pun tidak lagi nyaman. Makan pun banyak dilarang. Dan kini, hanya bisa memandangi foto-foto masa lalunya. Saat masih jaya, ketika masih energik walau hanya dalam kenangan. Seperti ada tetas air mata yang hendak keluar dari sudut matanya.

 

Apa yang ditunggu sekarang? Mungkin, hanya kematian yang sedang ditunggu. Walau semuanya kehendak Allah SWT. Karena rumah besarnya tidak lagi bisa menyenangkan hatinya. Ruangan ber-AC pun tidak mampu menyejukkan hatinya. Harta dan aset-nya yang banyak, entah untuk siapa dan mau dikemanakan? Kian gelisah, karena belum sempat berbuat baik. Siapa pun yang membaca tulisan ini, mungkin suatu kali akan mengalaminya.

 

Maka jangan tunda berbuat baik. Segerakan amal baik sekarang. Karena siapa pun tidak tahu kapan ajal menjemput dirinya. Bisa jadi karena menunda-nunda amal kebaikan, ajal justru keburu menjemput diri. Sehingga belum sempat berbuat baik yang telah diniatkan dari dulu. Mumpung masih ada waktu, mumpung fisik masih bisa. Maka perintahnya, bersegeralah mengerjakan kebaikan. Seperti kata Abdullah Ibnu Abbas R.A, “Tidak sempurna kebaikan kecuali dengan menyegerakannya karena jika disegerakan, hal itu akan lebih menyenangkan pihak yang berkepentingan.” Sementara di luar sana, hawa nafsu dan setan pun terus bekerja untuk mengganggu dan menggoda untuk mengajak kepada keburukan dan menghalangi setiap perbuatan baik.

 

Belum sempat berbuat baik di taman bacaan. Segeralah mengubah niat baik jadi aksinya. Taman bacaan sebagai ladang amal semua orang. Membimbing anak-anak yang membaca, mengajar ibu-ibu buta huruf, mengajar calistung anak-anak kelas prasekolah, menyenangkan hati anak-anak difabel. Menyantuni anak-anak yatim dan kaum jompo. Membebaskan kaum ibu miskin dari jeretan rentenir dan utang berbunga tinggi. Atau hanya ber-CSR dan bakti sosial bersama anak-anak taman bacaan. Seperti yang dijalankan di TBM Lentera Pustak di kaki Gunung Salak Bogor.

 

Kenapa beum sempat berbuat baik? Karena sibuk atau belum punya waktu. Pasti ada segudang alasan untuk menunda berbuat baik. Karena mungkin, kita tidak serius untuk menyiapkan bekal untuk menghadap-Nya. Apa yang sudah dikerjakan selama di dunia? Maka jangan terbuai dengan ‘kehidupan dunia’ yang sementara dan melalaikan. Kerjakan perbuatan baik, sekecil apa pun dan di mana pun. Dari sekarang, dari diri sendiri, dan dari yang kecil-kecil seperti di taman bacaan.

 

Akankah esok masih belum sempat berbuat baik? Jangan tunda lagi perbuatan baik, segerakan mumpung masih ada waktu. Katanya hidup hanya permainan dan senda gurau, bukan begitu? Salam literasi #TamanBacaan #PegiatLiterasi #TBMLenteraPustaka

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *