Kalau orang dewasa membaca buku, bisa jadi sudah biasa. Entah, karena kebutuhan akan ilmu pengetahuan atau karena terbiasa membaca sejak kecil. Tapi bagaimana dengan anak-anak usia sekolah saat ini? Bisa jadi, anak-anak sudah tidak lagi gemar membaca. Akibat era media sosial yang masif atau tontonan TV yang kian marak. Maka jadilah, anak-anak kita tidak lagi suka membaca buku.
Faktanya, memang tidak mudah mengajak anak-anak membaca buku.Apalagi di Tengah gempuran era digital. Membaca buku manual dianggap kuno. Sementara membaca e-book belum tentu paham atau tersedia fasilitasnya. Sementara katanya, buku adalah jendela dunia. Membaca buku itu penting. Jadi, bagaimana cara untuk mengajak anak-anak membaca buku?
Membaca buku, hakikatnya bukan sekadar melafalkan huruf. Tapi membaca buku pasti melibatkan intelegensia, minat, sikap, bakat, motivasi, dan tujuan membaca itu sendiri. Membaca buku harus disertai daya pikir yang total. Untuk mengingat, membayangkan, atau menganalisis isi bacaan. Karena itu, anak-anak usia sekolah harus dibiasakan untuk membaca buku.
Orang tua atau orang dewasa harus memahami. Anak-anak yang membaca buku bukan untuk pintar apalagi juara kelas. Tapi untuk pembiasaan membaca. Sebagai kebiasaan atau budaya yang positif. Karena itu, membaca buku bagi anak-anak harus dibiasakan, dilakukan secara terus-menerus. Agar terbiasa membaca buku, di mana pun.
Setidaknya ada 5 (lima) manfaat anak yag terbiasa membaca buku, antara lain:
- Membaca memberi nilai lebih bagi anak karena dapat menambah ilmu pengetahuan.
- Membaca dapat melatih anak menyelami pikiran orang lain dan berguna sebagai referensi kehidupan.
- Membaca sebagai aktivitas mengisi waktu anak yang positif dan bermanfaat, daripada main media sosial atau menonton TV.
- Membaca dapat memotivasi anak untuk lebih percaya diri dan optimis menggapai cita-cita.
- Membaca dapat membentuk karakter baik anak yang penting di zaman seperti sekarang.
Bahkan lebih dari itu, membaca juga dapat menjadi sarana aktualisasi dan sosialisasi diri anak dalam bergaul yang positif, seperti yang terjadi di Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Lentera Pustaka di kaki Gunung Salak. Selain secara rutin membaca buku 3 kali seminggu, anak-anak TBM Lentera Pustaka pun saling interaksi yang baik. Dengan program literasi dan aktivitas taman bacaan yang asyik dan menyenangkan, TBM Lentera Pustaka pada akhirnya mampu membiasakan anak-anak usia sekolah untuk membaca buku. Padahal sebelumnya, mereka anak-anak yang tidak punya akses bacaan.
Maka di TBM Lentera Pustaka, aktivitas membaca buku dibuat menarik dan didukung tempat – situasi yang menyenangkan. Sehingga kebiasaan membaca anak-anak jadi lebih mudah dibentuk dan dipelihara. Tentu saja, proses membaca untuk anak-anak tidak akan pernah selesai. Karena harus tetap dipupuk dan dijalani dari hari ke hari. Agar nantinya, anak-anak benar-benar terbiasa membaca buku.
Siapapun, tanpa baca bisa merana. Karena itu membentuk kebiasaan membaca anak jadi sangat penting. Maka biasakanlah anak-anak kita untuk membaca buku, di rumah atau di taman bacaan. Baca bukan maen. Salam literasi #BacaBukanMaen #TamanBacaan #TBMLenteraPustaka