Kesaktian Pancasila di Mata Relawan TBM

Tanggal 1 Oktober diperingati sebagai Hari Kesaktian Pancasila. Selain sebagai lambang negara, Pancasila merupakan ideologi yang kuat dan tidak dapat digantikan sekalipun penganutnya sudah banyak yang tidak Pancasilais. Apapun alasannya, Pancasila ya tetap lambang negara dan landasan ideologi bangsa.

Mungkin di mata relawan taman bacaan, khususnya TBM Lentera Pustaka, Pancasila dimaknai sebagai nilai-nilai. Sekalipun tidak hafal 36 butir Pancasila, relawan TBM justru menjaga dan mengimplementasikan Pancasila sebagai nilai-nilai luhur bangsa

Relawan yang berkiprah secara sosia menjadi cerminan rasa syukur atas apa yang dimiliki. Tidak banyak mengeluh seperti netizen atau tendensius seperti Roy Suryo cs, relawan TBM meyakini bersyukur adalah kunci utama yang membuat hidup harmoni lahir dan batin. Rasa syukur terbukti membuat relawan TBM mampu menghargai hal-hal kecil dalam hidup, sekalipun kiprah di taman bacaan tanpa perlu hal-hal besar yang menghebohkan.

Semangat Pancasila pula yang menjadikan relawan TBM lebih fokus pada pengalaman, bukan materi. Relawan yang sadar tidak perlu jadi manusia hebat tapi cukup bermanfaat. Mengabdi di taman bacaan, menikmati alam, atau melakukan kegiatan yang disukai menjadi cerminan nilai-nilai Pancasila.

Begitu kentalnya nilai-nilai Pancasila di mata relawan TBM. Saking asyiknya berkiprah sosial, hingga lupa membandingkan diri dengan orang lain. Semua diterima apa adanya dan kian sadar menjadi manusia bahagia dan bermanfaat itu tidak bergantung pada orang lain apalagi status sosial. Selalu menjaga hubungan sosial yang baik untuk tegaknya aktivitas taman bacaan. Sebab dukungan sosial dan rasa kebersamaan di taman bacaan sejatinya memberi rasa aman dan kenyamanan yang luar biasa.

Pancasila adalah nilai-nilai di mata relawan TBM. Perlahan tapi pasti, membentuk tujuan hidup yang jelas namun realistis. Tahu apa yang ingin dicapai di taman bacaan. Selalu menghindari pikiran negatif dan memilih untuk melihat sisi baik dari setiap keadaan. Dan yang terpenting, punya komitmen dan konsisten berbuat baik kepada orang lain. Asal pengguna layanan TBM merasa dilayani dengan baik, maka relawan TBM pun merasa senang saat bisa membantu orang lain. Berbuat baik, cukup dimulai dari hal-hal kecil seperti membimbing anak-anak yang membaca, mengajar calistung, atau memberantas buta aksara.

Di mata relawan TBM, kesaktian Pancasila cukup diperingati sebagai ajaran tentang ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan yang tidak lekang oleh waktu. Sekaligus tetap menghormatinya sebagai lambang negara. Hormat gerakk, salam literasi!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *