Literasi Anak: Kepada Farah Jelang Kuliahnya

(Catatan ini ditulis untuk Farah Gammathirsty Elsyarif, anak bungsu Abi di akhir tahun 2024 jelang kuliahnya di tahun 2025)

 

Farah, anak Abi tercinta yang selalu jadi inspirasi.

Abi tulis catatan ini khusus untuk kamu. Walaupun kita masih tetap bersama menjalani hari-hari. Tapi beginilah cara Abi menasihati yang sifatnya lebih Panjang untu kamu. Kenapa? Karena kamu sekarang sudah menjadi gadis dewasa dan Abi juga sudah tidak bisa lagi bertutur banyak seperti saat kamu masih kecil dulu. Tidak lagi bisa bercerita sambil memijit badan kamu setiap jelang tidur malam.

 

Ketahuilah Nak, waktu terus berputar. Tanpa terasa, tahun 2025 besok adalahtahun penting untuk kamu dan Abi. Saat kamu harus kuliah, di mana pun kampusnya. Abi dan Ibu hanya memastikan kamu bisa berkuliah di kampus dan program studi yang kamu idamkan. Sesuai tekad dan tujuan kamu untuk meraih cita-cita. Insya Allah, Abi Ibu dan kakak-kakak pasti mendukung penuh demi lancarnya kuliah kamu kelak. Tetaplah semangat memilih program studi dan kampus idaman kamu ya Nak!

 

Selain bertanggung jawab mendidika dan menafkahi kamu, Abi dan Ibu tidak akan pernah berhenti mencurahkan kasih saying untuk Farah, bahkan keponakan kamu Aleena. Dua sosok perempuan yang jadi penerus “pemikiran” Abi. Di samping tetap menjunjung tinggi  nilai-nilai agama Islam, selaly bersemayan dalam pikiran sikap dan perilaku sehari-hari.

 

Ingatlah Nak, tahun depan dan besok masih ada tahun-tahun penuh perjuangan di hadapan kita, di saat kamu sudah menjadi wanita dewasa. Kamu harus mengerjakan bagian tugasmu  sendiri. Untuk menjadi anak dan perempuan kebanggaan keluarga, seorang perempuan sejati yang membahagiakan siapapun yang bersamamu. Maka di usia kamu sekarang, tugas Farah adalah belajar sebanyak-banyaknya, bergaul sebaik-baiknya dan tetap dekat sama Allah SWT. Niatkan semuanya yang baik, ikhtiar dan berdoalah. Senangkan Allah di mana pun, maka Allah akan senangkan kamu!

 

Pesan Abi dan Ibu di saat kamu kuliah nanti. Jalani apa adanya, hadapi realitas dan hati-hati dalam pergaulan, hati-hati dalam memilih teman. Fokus pada kuliah, kasih tahu Ibu atau Abi soal apapun, apalagi bila lokais dan jarak kita berjauhan. Jangan pernah bersiasat atau menyebuat masalah padahal bukan masalah. Tidak usah berpikir berlebihan, apalahi terlalu cepat menyimpulkan segala sesuatunya. Jangan menghakimi orang lain, lebih baik introspeksi diri sendiri saja. Atau minimal diam, agar terhindar dari masalah dengan orang lain. Apapun dan seberat apa masalah kamu, bicaralah ke Ibu dan Abi. Karena sejatinya, semua masalah di dunia bisa diselesaikan dengan melibatkan Allah SWT.

 

Hidup di zaman beguni Nak, jangan bertindak ceroboh. Tidak usah membenci, hanya  karena amarah, emosi dan pikiran negatif. Ikuti saja semua prosesnya, jalani apapaun dengan lapang dada. Insya Allah, semuanya akan baik-baik saja dan Abi-Ibu pasti ada di belakang kamu!

Bersikap alamiah saja Nak, karena apapun pasti sesuai dengan kamu. Tidak ada yang terlalu cepat, tidak pula lambat. Semuanya pas dan pantas untuk kamu. Patuhi Abi dan Ibu, tetap komunikasi dengan kakak-kakak dan Aleena ya. Karena esok, kamu akan hiduo di zaman yang berbeda dan orang-orangnya pun berbeda.  Dan di manapun, bila kita tidak mampu jadi orang pandai, mungkin cukup jadi orang baik saja.

 

Ingatlah selalu ya tuan putri, Farah Gammathirsty Elsyarif. Tetap semangat dan teruslah berjuang untuk masa depanmu yang lebih baik dan membanggakan orang tua dan agama. Peluk cium dari Abi dan Ibu. Salam literasi #FarahGammathirstyElsyarif #KepadaFarah #SangInspirator

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *