Apa yang kita tanam, maka itulah yang akan kita tuai. Kalimat itu terkesan klasik dan terlalu lazim. Namun tidak ada salahnya untuk kembali direnungkan. Bahwa memang benar adanya, apa yang kita tanam pasti akan kita tuai di kemudian hari. Kalimat yang bernasihat pentingnya sikap hati-hati. Untuk selalu bertanggung jawab atas semua tindakan kita. Bahwa pada akhirnya, karma itu ada.
Apa yang kita tanam, itulah yang akan kita tuai. Apapun yang dikerjakan pasti ada konsekuensinya. Saat berpikir buruk, maka keburukan ada di depan mata. Jika berbuat jahat, maka kejahatan pun akan menimpa diri kita. Ucapan jelek, pasti berbuah jelek. Jadi, segala sesuatu yang terjadi adalah hasil dari hal-hal yang telah kita lakukan di masa lalu.
Sederhana sekali. Jika kita menanam Amanah, maka kita akan menuai kepercayaan. Jika kita menanam kebaikan, maka kita akan menuai persaudaraan. Jika kita menanam kesungguhan, maka kita akan menuai kesuksesan. Dan jika kita menanam peduli sosial, maka kita akan menuai kepedulian yang lebih lagi. Jadi jelas, apa yang kita tanam hari ini, pasti suatu saat nanti kita akan menuainya.
“Dan orang-orang yang berhijrah karena Allah sesudah mereka dianiaya, pasti Kami akan memberikan tempat yang bagus kepada mereka di dunia. Dan sesungguhnya pahala di akhirat adalah lebih besar, kalau mereka mengetahui” (QS. An Nahl: 41). Apapun dan di mana pun, kita harus bertanggung jawab atas tindakan kita sendiri. Kita tidak akan pernah bertanggung jawab atas tindakan orang lain. Sehebat apapun drama, intimidasi atau cerita yang direkayasa. Maka, berhati-hatilah.
Siapapun, jika kita melakukan hal-hal yang baik dan positif. Hasilnya pasti akan menguntungkan kita. Sebaliknya, jika kita melakukan perbuatan jahat dan buruk yang menyakiti orang lain, hasilnya pasti akan sama. Kita akan dijahati dan disakiti. Tinggal waktu yang akan membuktikannya.
Apa yang kita tanam itulah yang akan kita panen. Prinsip itulah yang melandasi praktik baik di Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Lentera Pustaka di kaki Gunung Salak Bogor. Hanya berbuat baik di taman bacaan, lalu menebarkan manfaat kepada anak-anak usia sekolah melalui buku bacaan. Taman bacaan yang jadi ladang amal semua orang. Anak-anak yang membaca buku, ibu-ibu yang mengantar anaknya ke TBM, tamu-tamu yang berdonasi sosial, hingga taman bacaan yang istikomah dalam menjalankan aktivitasnya. Mau dibenci atau dimusuhi seperti apapaun, bila isinya kebaikan maka kebaikan pula yang menghampiri. Kisah ini terjadi nyata di TBM Lentera Pustaka, silakan datang dan buktikan jalan ceriatnya.
Maka, tidak ada pilihan lain dalam hidup. Segeralah berubah dan introspeksi diri. Untuk selalu berbuat baik dan menebar manfaat kepada sesama di mana pun. Baik itu cukup dimulai dari yang kecil, dari diri sendiri, dan dimulai dari hari ini. Untuk menanam yang baik agar berbuah kebaikan.
Literasi bernasihat, bahwa karma itu ada. Dan bila kita tidak menyukai apa yang kita tuai, lebih baik kita mengubah apa yang telah kita tabur. Karena jika kita tidak menabur, maka kita tidak berhak menuainya. Salam literasi #TamanBacaan #BacaBukanMaen #TBMLenteraPustaka