Liverpool Dibantai Real Madrid, Ada 5 Pelajaran Untuk Kita

Liverpool dibantai Real Madrid dalam fase gugur 16 besar leg 1 Piala Champions dini hari tadi. Unggul lebih dulu 2-0, akhirnya Liverpool keok di kandang sendiri, Stadion Anfield. Taktik jitu Jurgen Klopp pun gagal menghadap strategi bermain cantik dari Carlo Ancelloti. Sebuah realitas sepakbola yang bisa dijadikan pelajaran. The Reds, julukan Liverpool pun harus puas dipermalukan Los Blancos Real Madrid.

Unggul di awal tapi kalah di akhir. Itulah yang dialami tuan rumah Liverpool. Setelah unggul 2-0 justru pertahanan Liverpool kecolongan akibat tendangan jarak sempit yang dilesakkan Vinucius Junior, 2-1. Liverpoop pun kian kocar-kacir setelah blunder yang dilakukan penjaga gawangnya sendiri, Allison Becker hingga skor jadi sama 2-2.

Bercermin dari kekalahan telak Liverpool vs Real Madrid, layaknya sebuah pertandingan patut diambil pelajaran yang berguna bagi siapapun. Hikmah di balik kekalahan selalu memberi “raung pembelejaran” antara lain:

1. Unggul di awal seperti Liverpool bukanlah jaminan kemenangan. Begitu pula dalam kehidupan, kondisi awal bukanlah tumpuan tanpa menunggu akhirnya seperti apa? Karena sejatinya sebagus-bagus manusia adalah pada akhirnya.
2. Efektivitas yang diperlihatkan Real Madrid menjadi kata kunci. Sekalipun kebobolan terlebih dulu, Madrid mampu tampil lebih efektif. Lebih tajam sehingga membalas 5 gol. Maka siapapun, harus lebih efektif dalam bertindak dan berkarya bukan hanya sebatas bicara.
3. Taktik dan strategi Carlo Ancelotti terbukti mampu meredam Jurgen Klopp yang jadi tuan rumah. Begitu pula dalam hidup, setiap episode harus punya taktik yang jitu. Bahkan untuk menghadapi muauh pun dibutuhkan strategi untuk “melumatnya” hingga keok.
4. Kolektivitas Real Madrid terbukti lebih kokoh dan produktif dibandingkan Liverpool. Maka dalam hidup, siapapun harus punya daya kolektivitas yang bagus. Hidup tidak cuku dengan skill individu. Harus ada kolektivitas dengan sesama dan kepedulian kepada orang lain.
5. Blunder sekecil apapun pasti jadi biang kekalahan seperti yang dilakukan Allison Becker. Maka berhati-hatilah dalam hidup, jangan melakukan blunder. Dampaknya sangat buruk akibat lalai atau terlalu percaya diri.

Berangkat kelima alasan itulah, Liverpool akhirnya kalah dengan kandang sendiri dari Real Madrid. Liverpool “terpaksa” menangis dan sedih. Tapi itu hanya sementara, karena sebentar lagi Liverpool pun akan bangkit dan merintia harapan kembali untuk meraih kemenangan di laga mendatang.

Nah sekarang tinggal kamu, mau bagaimana? Memilih kalah atau menang? Atau lupa, suatu kali pun kamu bisa membuat blunder dalam kehidupan? Salam semangat!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *