Selain menjadi tempat membaca, gerakan literasi atau aktivitas taman bacaan sejatinya untuk memberi pengalaman. Pengalaman untuk lebih dekat dengan buku bacaan, pengalaman untuk membaca. Karena pengalaman bagi siapapun adalah guru yang terbaik. Hanya pengalaman yang menjadi guru dari semua hal. Maka gerakan literasi dan taman bacaan sejatinya menjadi “kawah candradimuka” untuk memberikan pengalaman kepada anak-anak dan orang-orang yang ada di dalamnya.
Pengalaman bagi siapapun, tentu bisa pahit bisa manis. Tapi dari pengalaman pahit dan manus yang dialami itulah menjadi sumber pengetahuan. Untuk belajar tentang cara menghadapi pengalaman atau menyikapi pengalaman itu sendiri. Karena siapapun yang belajar dari pengalaman, akan membentuk pribadi yang lebih baik dan lebih bijak. Yakinlah, orang yang tumbuh melalui pengalaman Insya Allah nantinya akan mampu menjalani hidup dengan jujur dan berani. Maka pengalaman yang paling jitu membangun karakter seseorang.
Memberi pengalaman, itulah prinsip yang dilakukan di Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Lentera Pustaka di kaki Gunung Salak Bogor. Saat berada di taman bacaan, anak-anak dan warga akan mengalami secara langsung. Sholawatan, aktivitas membaca bersuara, senam literasi, bermain games, dan berinteraksi langsung sesama keluarga besar pengguna layanan taman bacaan. Pengalaman-pengalaman baik di taman bacaan, tentu tidak bisa didapatkan bila tidak berada di taman bacaan. Jadi, gerakan literasi dan taman bacaan adalah pilihan untuk memperoleh pengalaman baik.
Seperti pengalaman seorang ibu yang mengantar anaknya ke TBM Lentera Pustaka pada Minggu, 23 Juli 2023 lalu. Saat ditanya apa tanggapan ibu saat berada di taman bacaan? Katanya, “Taman bacaan ini sangat baik dalam sosialisasi anak, ada banyak aktivitas yang positif untuk anak saya. Selain dibimbing membaca buku, anak-anak pun senang saat berada di taman bacaan. Ini jadi pengalaman yang berharga buat anak-anak” katanya.
Bila hari ini, ada orang yang gampang frustrasi saat mengalami masalah atau cobaan. Bisa jadi, hal itu karena kurang pengalaman. Sehingga merasa ”buntu”, apa yang harus dilakukannya? Tapi bagi yang cukup pengalaman, masalah atau cobaan justru mampu membuatnya lebih kreatif, lebih fokus mencarikan solusinya. Hanya pengalaman yang mampu membuat siapapun lebih kuat, lebih realistis. Karena paham dan sadar, bahwa hidup isinya memang cobaan yang datang silih berganti.
Maka kata kuncinya, gerakan literasi dan taman bacaan adalah memberi pengalaman. Untuk selalu berada di lingkungan yang positif, untuk selalu “bertahan” dalam perbuatan baik. Pengalaman untuk menebar manfaat kepada sesama, sekalipun hanya perkataan yang baik dan senyum kecil untuk orang lain di saat membaca buku. Di taman bacaan, ada pengalaman untuk menikmati setiap proses dalam hidup yang dijalani. Baik, buruk, pahit, manis, sedih, dan gembira semuanya memberi pengalaman. Akan pentingnya sikap realistis dan kelapangan hati untuk menerimanya dengan hati yang Ikhlas.
Karena pada akhirnya, hanya pengalaman yang mengajarkan. Seseorang untuk terus melangkah atau berhenti. Untuk terus berjuang atau berdiam diri. Untuk selalu berbuat baik dan menebar manfaat tiada henti kepada orang-orang sekitar. Dari pengalaman, siapapun akan menemukan banyak jalan. Bukan hanya bicara tujuan.
Dan ketahuilah, omongan dan teori tanpa pengalaman sejatinya hanya bualan dan permainan intelektual semata. Jadilah literat! #PegiatLiterasi #TamanBacaan #TBMLenteraPustaka