Mengenal Jajanan Kampung Gratis di TBM Lentera Pustaka, Untuk Apa?

Minimal sebulan sekali, Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Lentera Pustaka di kaki Gunung Salak Bogor selalu menggelar “jajanan kampung gratis”.  Biasanya dilakukan bertepatan dengan event bulanan yang mendatangkan “tamu dari luar” ke taman bacaan sebagai pengisi cara motivasi, edukasi, atau bermain bersama anak-anak pembaca aktif TBM Lentera Pustaka. Seperti yang terjadi pada Minggu, 21 Mei 2023 saat BEM Faperta IPB mengisi event edukasi “Manggot sebagai pengurai sampah”, di samping peluncuran motor pustaka TBM Lentera Pustaka hibah dari Dirjen Kebudayaan RI, LPDP, dan Dana Indonesia yang difasilitasi Pustaka Bergerak Indonesia (PBI). Jajanan kampung gratis adalah tradisi yang selalu ada dan dijalankan TBM Lentera Pustaka sejak berdiri 6 tahun lalu.. Tujuannya, untuk memotivasi anak-anak pembaca aktif untuk tetap rajin ke taman bacaan, di samping untuk melatih budaya antre kepada anak-anak usia sekolah.

 

Jajanan kampunbg gratis adalah bagiann dari model pengembangan tata kelola taman bacaan “TBM Edutainment” yang digagas oleh Syarifudin Yunus, Pendiri TBM lentera Pustaka. Melalui jajanan kampung gratis, setidaknya ada 5 (lima) pelajaran yang bisa dipetik untuk taman bacaan, yaitu:

  1. Melatih anak-anak dan warga untuk “antre” sebagai budaya, saat mengambil kupon Rp. 3.000 sebagai “alat bayar” untuk jajanan kampung gratis.
  2. Memotivasi anak-anak usia sekolah agar selalu rajin dan giat membaca di taman bacaan.
  3. Membantu pedagang keliling kampung agar dagangannya laku dan bisa segera pulang ke rumah.
  4. Menjadi cara beda sedekah taman bacaan yang melibatkan semua pihak, baik pengelola taman bacaan, anak-anak pembaca, orang tua, warga, dan tamu yang datang ke taman bacaan.
  5. Menjadikan TBM sebagai tempat yang asyik dan menyenangkan, bukan hanya tempat membaca buku.

Melalui kupon Rp. 3.000 yang disediakan, anak-anak dan warga pun antre saat jajan dengan menukarkan kupon ke pedagang. Nantinya, pedagang tinggal “meng-uang-kan” kupon ke TB Lentera Pustaka. Untuk jajanan kampung gratis ini, TBM Lentera Pustaka merogoh kocek sekitar Rp. 300.000 s.d. 500.000 per bulan, tergantung jumlah anak-anak dan warga yang datang. Dari mana biayanya? Tentu dari biaya operasional TBM Lentera Pustaka yang memang memiliki CSR koprorasi setiap tahunnya.

 

Selain jajanan kampung gratis, TBM Lentera Pustaka secara rutin menggelar event bulanan yang “terjadwal” (bukan yang event bakti sosial atau CSR dari berbagai pihak) sebagai pengembangan model TBM Edutainment, sebuah tata kelola taman bacaan berbasis edukasi dan huburan. TBM Edutainment saat ini sedang ditulis sebagai disertasi program Doktor Manajemen Pendidikan Pendiri TBM Lentera Pustaka di Pascasarjana Universitas Pakuan (Unpak) Bogor.

Selain dikenal sebagai taman bacaan yang paling komprehensif dan aktif berliterasi, TBM Lentera saat ini menjalankan 15 program literasi, mulai dari 1) TABA (TAman BAcaan) dengan 130 anak pembaca aktif dari 3 desa (Sukaluyu, Tamansari, Sukajaya), 2) GEBERBURA (GErakan BERantas BUta aksaRA) dengan 9 warga belajar, 3) KEPRA (Kelas PRAsekolah) dengan 26 anak usia prasekolah, 4) YABI (YAtim BInaan) dengan 14 anak yatim yang disantuni dan 4 diantaranya dibeasiswai, 5) JOMBI (JOMpo BInaan) dengan 12 jompo usia lanjut, 6) TBM Ramah Difabel dengan 2 anak difabel, 7) KOPERASI LENTERA dengan 28 kaum ibu agar terhindar dari jeratan rentenir dan utang berbunga tinggi, 8) DonBuk (Donasi Buku), 9) RABU (RAjin menaBUng), 10) LITDIG (LITerasi DIGital) untuk mengenalkan cara internet sehat, 11) LITFIN (LITerasi FINansial), 12) LIDAB (LIterasi ADAb),  13) MOBAKE (MOtor BAca KEliling), 14) Rooftop Baca, dan 15) Berantas Buta Aksara Al Quran. Berdiri sejak tahun 2017, TBM Lentera Pustaka didukung oleh 5 wali baca dan 12 relawan yang melayani program literasi selama 6 hari dalam seminggu (Senin libur). Tidak kurang 200 orang tercata sebagai pengguna layanan TBM Lentera Pustaka yang mencakup 3 desa di Kecamatan Tamansari Kabupaten Bogor.

 

“Jajanan kampung gratis selalu digelar TBM Lentera Pustaka untuk memberi motivasi kepada anak-anak dan warga. Hal ini didukung oleh kolaborasi para pihak yang peduli terhadap taman bacaan. Intinya, saya berkomitmen menjadikan taman bacaan sebagai tempat yang asyik dan menyenangkan” ujar Syarifudin Yunus, Pendiri TBM Lentera Pustaka.

 

Hikmahnya, selalu ada banyak cara untuk mengajak anak-anak dan warga untuk berada di taman bacaan. Demi tegaknya tradisi baca dan budaya literasi masyarakat di tengah gempuran era digital. Sebuah cara untuk berkontribusi mewujudkan masyarakat Indonesia yang literat. Salam literasi #KretavitasTBM #TamanBacaan #TBMLenteraPustaka

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *