Menulis Drama, Apa yang Diperhatikan?

Istilah drama berasal dari bahasa Yunani “draomai”, yang berarti yang berbuat, berlaku, bertindak, dan beraksi. Teks drama dapat dipahami sebagai suatu perbuatan atau tindakan yang ditulis dan selanjutnya digunakan dalam pementasan di sebuah panggung.

 

Seiring perkembangannya, drama tidak hanya terbatas dipentaskan antarpanggung. Sekarang ini, drama dapat didefinisikan sebagai cerita yang dipentaskan di atas panggung atau tidak dipentaskan di atas panggung, misalnya seperti film, televisi, drama radio, dan lain sebagainya.

 

Teks drama pada dasarnya merupakan bagian dari bentuk karya sastra berisi cerita tentang kehidupan yang dipamerkan atau ditunjukkan dalam bentuk tindakan atau perbuatan. Sementara itu, drama sendiri biasanya diperankan oleh seseorang yang disebut aktor atau aktris. Dalam pementasan drama, aktor dan aktris ini akan membuat gerakan dan dialog sesuai dengan teks drama untuk dipertontonkan kepada banyak orang.  Maka drama identik dengan cerita berupa percakapan dan gerak tokoh.

 

Struktur cerita drama terdiri dari:

  • Tema sebagai ide pokok cerita drama.
  • Alur sebagai jalan cerita dari mulai babak pertama hingga babakterakhir.
  • Tokoh sebagai pelaku, baik tokoh utama maupun tokoh pembantu.
  • Karakter sebagai sifat dan watak yang melekat dalam diri tokoh.
  • Latar sebagai gambaran tempat, waktu dan situasi peristiwa dalam cerita drama.
  • Amanat sebagai simbol pesan yang disajikan dalam cerita drama.

 

Ciri-ciri teks drama biasanya sebagai berikut:

  1. Teks drama memiliki cerita yang berbentuk dialog, baik yang dituturkan oleh narator maupun tokoh.
  2. Seluruh dialog pada teks drama tidak menggunakan tanda petik.
  3. Teks drama memiliki beberapa petunjuk khusus yang harus dilakukan oleh aktor atau aktris yang memerankan tokoh-tokoh di dalam teks tersebut.
  4. Teks drama terletak di atas dialog atau di samping kiri dialog.
  5. Teks drama memuat banyak konflik dan aksi.
  6. Teks drama harus dilakonkan atau dipentaskan.
  7. Teks drama biasanya dapat dipentaskan dengan durasi kurang dari tiga jam.
  8. Teks drama tidak dapat diulang dalam satu masa tertentu

 

Adapun jenis-jenis drama adalah sebagai berikut:

  1. Tragedi,drama yang menyajikan kisah sedih dan duka.
  2. Komedi,drama yang ceritanya lucu dan humor.
  3. Tragekomedi,drama yang memadukan tragedi dan komedi dalam satu cerita.
  4. Opera,drama yang cerita dan dialognya disertai iringan musik.
  5. Melodrama,drama melankolis yang dialognya diiringi melodi atau musik.
  6. Farce,drama berbentuk dagelan.
  7. Tablo, drama yang menekankan pada gerak pemain, bukanpada dialog.
  8. Sendratari,drama gabungan antara seni drama dan seni tari.

 

Ada beberapa elemen drama yang dapat dijadikan acuan yaitu sebagai berikut:

  1. Elemen tema sebagai ide dasar cerita atau pesan yang akan disampaikan oleh pengarang kepada penonton.
  2. Elemen konflik sebagai inti persoalan atau konflik yang disajikan
  3. Elemen sinopsis sebagai gambaran cerita drama dari awal hingga
  4. Elemen kerangka cerita sebagai bahan jalan cerita.
  5. Elemen tokoh sebagai acuan untuk mendeskripsikan status tokoh dan karakternya dalam cerita..
  6. Elemen penyelesaian sebagai bagian adegan penting untuk menuntaskan cerita.

 

Itulah sepintasn menulis drama sebagai kompetensi yang patut diperhatikan. Salam menulis kreatif! #MenulisKreatif #KuliahMenulis

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *