Menulis novel menjadi bagian dari menulis kreatif. Novel adalah karya sastra berbentuk prosa yang lebih panjang dari cerita pendek. Novel dapat dimaknai sebagai kisah cerita hidup manusia dalam peristiwa yang luar biasa sehingga melahirkan konflik yang menjurus pada perubahan nasib pelakunya.
Novel sering disebut sebagai karya sastra yang diciptakan oleh pengarang dari pencampuran imajinasi dan gambaran kehidupan di sekitar pengarang yang menghasilkan dunia baru yang berisi tentang kehidupan para tokoh. Cerita sisi utuh atas problematika kehidupan seseorang tokoh atau beberapa tokoh bisa dikisahkan ke dalam novel, seperti Laskar Pelangi karya Andrea Hirata. Mariposa karya Luluk HF.
Novel dapat dibagi atas dua jenis, yaitu 1) novel serius dan 2) novel hiburan atau popular. Novel serius adalah novel yang perlu keseriusan dalam membacanya, pembaca dituntut mengoperasikan daya intelektualnya. Ciri-ciri novel serius, antara lain: 1) Masalah percintaan banyak diangkat, tapi bukan masalah utama. Contohnya novel Siti Nurbaya, dan Novel Salah Asuhan, 2) Masalah kehidupan amat kompleks, misalnya hubungan sosial, maut, ketuhanan, takut dan cemas, 3) Mengungkap sesuatu yang baru dengan cara yang baru pula, 4) Tidak mengabdi pada selera pembaca, 5) Mengambil realitas kehidupan yang bersifat universal sebagai model, 6) Tujuan menghibur, memberikan pengalaman yang berharga bagi pembaca (kontenplatif) perenungan, dan 7) Tetap betahan sepanjang zaman, contohnya Romeo and Juliet.
Sedangkan novel hiburan atau popular adalah novel yang bersifat menghibur sebagai bacaan ringan. Citri-ciri novel hiburan atau novel pop antara lain: 1) Populer pada zamannya dan digemari para remaja, 2) Tidak menampilkan masalah kehidupan yang lebih intens, 3) Tidak meresapi hakikat kehidupan, 4) Bersifat artifisial atau sementara, ini berkaitan dengan percintaan remaja, tidak logis dalam alur ceritanya karena bersifat sementara, 5) Mudah dibaca dan mudah dipahami, 6) Masalah yang dikemukakan singkat, tapi actual seperti masalah cinta dan masalah persahabatan, 7) Mengejar selera pembaca, 8) Alur sengaja dibuat lancar dan sederhana, 9) Alur atau jalan cerita jarang dibuat flashback, cerita tidak dibuat sulit agar mudah dipahami, 10) Tokoh tidak berkembang (menuntut pengarang untuk memuaskan pembaca) seperti pemarah, baik, sederhana, jujur, tokoh mengalami perubahan watak, 11) Alur, tema, karakter, latar biasanya bersifat stereotif (itu-itu saja) tidak mengutamakan unsur kebenaran, dan 12) Bersifat menghibur, tujuannya menghibur, akhir cerita sebagian besarnya bersifat happy ending.
Kekuatan novel terletak pada 3 ciri novel yang paling utama:
- Alur atau plot yang kompleks.
- Tema yang dinamis.
- Tokoh dan karakternya yang variatif.
Adapun persyaratan menulis novel yang patut menjadi pertimbangan adalah sebagai berikut:
- Siapa tokoh utama yang akan diceritakan?
- Apa hal yang paling penting dalam kehidupan tokoh yang akan dikisahkan?
- Apa dan siapa yang menyebabkan konflik dalam hidup tokoh?
- Bagaimana perjuangan tokoh dalam menyelesaikan konflik?
- Apa peristiwa yang dapat meredakan konflik yang dihadapi tokoh?
- Apa adegan yang tepat untuk menyelesaikan konflik yang dihadapi tokoh?
- Bagaimana akhir cerita yang dramatis yang dibuat pada tokoh?
Ada banyak cara menulis novel. Namun biasanya tahapan menulis novel paling umum adalah sebagai berikut:
- Prapenulisan novel.
- Penulisan novel.
- Perbaikan novel.
- Penyelesaian novel.
Secara kreatif, menulis novel pada akhirnya bukan hanya hobi tapi bisa menjadi profesi. Asal dilandasi komitmen untuk menghasilkan karya novel yang yang digemari pembaca. Sebagai contoh novelis yang patut dicontoh dan berhasil menambah pundi-pundi keuangannya seperti:
- Andrea Hirata, memperoleh total keuntungan lebih dari Rp. 3,6 Miliar untuk novel “Laskar Pelangi”, belum termasuk beberapa buku lainnya dalam Tetralogi-nya dan royalti novel yang difilmkan.
- Habiburrahman El Shirazy, melalui novel “Ayat-Ayat Cinta” yang ditonton oleh 3,5 juta orangberhasil meraup kocek Rp. 2,4 Milliar ditambah bonus tambahan dari novel yang diangkat ke layar lebar.
- Mira W., menghasilkan lebih dari 20 novel best seller yang diperkirakan memberikan keuntungan lebih dari Rp. 2 Milliar dari novel-novelnya, belum termasuk penjualan ke film dan layar lebar.
- Dewi “Dee” Lestari, seorang penulis yang fenomenal dengan meraih keuntungan lebih dari Rp. 1,5 Miliar dari seluruh novelnya.
- Agnes Davonar, melambung menjadi penulis termahal di Indonesia. Buku “Surat Kecil Untuk Tuhan” terjual lebih dari 200.000 eksemplar atau menghasilkan Rp. 700 Juta Rupiah, di samping mendapatkan lebih dari Rp. 500 juta dari hak cipta novelnya.
- Raditya Dika, buku-bukunya tetap menjadi terfavorit dan mendapatkan lebih dari Rp. 500 juta keuntungan pribadi sehingga dikenal sebagai penulis muda beruntung. Belum lagi pendapatan dari beberapa iklan dan acara televisi.
- Agnes Jessica, mantan seorang guru dan menekuni karier sebagai penulis. Penulis yang aktif hingga nyaris menerbitkan 1 buku setiap bulan dan berhasil meraih pendapatan lebih dari Rp. 400 juta keuntungan pribadi dan belum termasuk hak cipta film untuk karyanya.
- Asma Nadia, sungguh luar biasa menciptakan novel, kumpulan cerpen, dan kumpulan essai yang hampir semuanya “best seller”. Melalui “Catatan Hati Seorang Isteri” yang diterbitkan Lingkar Pena Publishing memberikan inspirasi dan motivasi pembacanya. ia mengumpulkan lebih dari Rp. 300 juta dari karyanya yang beredar dan beberapa hak cipta film untuk novelnya.
Bila dianalisis, novel-novel pengarang di atas memiliki kekuatan-kekuatan seperti:
- Mengangkat cerita yang unik dengan tema yang tidak biasa.
- Gaya bahasa yang terstruktur dan mudah dimengerti.
- Akhir cerita yang memukau.
- Karakter tokoh ditonjolkan dengan kuat.
- Masalah yang realistis.
- Memberi pesan moral.
- Membangun ikatan emosioanl antara bacaan dan pembaca.
Sejatinya, menulis novel bukan hanya proses. Tapi harus dibiasakan hingga menjadi sebuah keterampilan. Salam menulis kreatif!