Agak aneh sih. Bila masih ada orang yang tidak mau berubah dalam hidup. Orang-orang yang bertahan pada cara berpikir buruk, bahkan perilakunya jelek. Aktif di medsos tapi hanya untuk menghujat atai menebar hoaks. Berceloteh di grup WA hanya ingin menyalahkan pemerintah atau orang lain. Orang-orang yang enggan berubah, dari dulu hingga kini, begitu-begitu saja. Kenapa tidak mau berubah?
Metamorfosis adalah perubahan. Entah bentuknya, susunannya atau batiniahnya. Sebuah cara pandang baru untuk berubah. Berubah menjadi lebih baik, berubah untuk lebih bermanfaat. Bahkan berubah untuk memperbaiki diri sekalipun. Bukan malah tidak mau berubah. Metamorfosis paling sederhana itu terjadi pada kupu-kupu. Dari telur jadi larva kemudian kepompong yang dianggap jelek. Hingga bermetamorfosis menjadi kupu-kupu yang indah, dengan sayap-sayap yang memesona.
Spirit metamorfosis itulah yang dipegang oleh Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Lentera Pustaka di kaki Gunung Salak Bogor. Taman bacaan yang mau berubah untuk menjadi lebih baik. Dengan dukungan penuh CSR korporasi dari Bank Sinarmas, TBM Lentera Pustaka pun “mengubah bentuk taman bacaan” dengan membangun “rooftop baca” di lantai 2. Sebagai perluasan area baca untuk 130 anak pembaca aktif, di samping jadi tempat baca dengan view Gunung Salak. Taman bacaan yang siap berubah, berbekal sinergi dan kolaborasi dengan korporasi yang peduli tradisi baca dan budaya literasi seperti Bank Sinarmas. Dari rencana 45 hari pembangunan sejak 31 Januari 2022, hari ini (11/02) memasuki hari-12 untuk pemasangan selop fondasi rooftop. Ditargetkan tengah Maret 2022 pun “rooftop baca” TBM Lentera Pustaka selesai dan siap diresmikan pimpinan Bank Sinarmas.
Metamorfosis taman bacaan. Nyata terjadi di TBM Lentera Pustaka yang di tahun 2022 ini memasuki 5 tahun. Dulu hanya 14 anak, kini jadi 130 anak pembaca aktif. Awalnya hanya 1 desa, kini jadi 3 desa. Dari 600 koleksi buku, kini lebih dari 10.000 buku. Dari 1 porgram hanya taman bacaan, kini 12 program. Dulu hanya 3 hari seminggu beroperasi, kini 6 hari dalam seminggu. Dari hanya 2 wali baca kini menjadi 5 wali baca yang diberi honor. Dari tidak punya relawan, kini jadi tempat mengabdi 18 relawan. Dulu sebulan hanya 1 event, kini rata-rata 3 event per bulan. Semua itu terjadi karena taman bacaan dikelola dengan penuh komitmen dan konsisten, serta berdasar kolaborasi dan relationship dengan individu maupun korporasi yang peduli taman bacaan. Metamorfosis terus berlanjut di TBM Lentera Pustaka hingga pembangunan rooftop baca kali ini.
Metamorfosis taman bacaan, intinya keberanian untuk berubah. Menjadi lebih baik dari waktu ke waktu. Karena sejatinya, berubah memang harus dimulai dari diri sendiri. Bukan menuntut orang lain untuk berubah, sementara kita tidak berubah.
Perubahan, apa pun motifnya pasti terjadi. Cepat atau lambat, tidak terkecuali di taman bacaan. Tapi kenapa hari ini, masih ada orang-orang yang tidak mau berubah? Berpikir negatif dan memperbanyak prasangka buruk kepada orang lain. Bermusuhan dan membenci orang lain sepanjang waktu. Hingga menebar aib dan terlibat aktif dalam fitnah-gibah. Orang-orang yang “manis” dalam ucapan. Tapi buruk dalam pikiran dan tindakan. Buta metamorfosis.
Maka jangan hindari metamorfosis. Karena siapa pun berhak untuk berubah, punya kesempatan untuk berubah. Berubah menjadi apa saja, termasuk anak-anak yang membaca buku di taman bacaan. Salam literasi #TamanBacaan #BankSinarmas #TBMLenteraPustaka #RooftopTamanBacaan